Mohon tunggu...
Juwilsi T. Rawung
Juwilsi T. Rawung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah Mahasiswa yang sedang mengejar masa depan Mari kita saling berbagi inspirasi dalam karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair yang Tak Pernah Tuntas

9 Januari 2025   05:14 Diperbarui: 9 Januari 2025   05:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ujung pena, kisah bermula,

Melukis dunia dengan aksara,

Namun bayang-bayang selalu menggema,

Menahan langkah di tepi kata.

Lembar kertas penuh tanda,

Diksi tersangkut di simpang makna,

Angin membawa harapan sirna,

Syair ini tak pernah sempurna.

Setiap bait memeluk ragu,

Seperti malam menunggu fajar baru,

Gema suara pun luruh lesu,

Menjadi bisikan tanpa temu.

Waktu berlalu, jejak menghilang,

Hati terpaku di tengah terang,

Namun kisah ini tetap melayang,

Tak pernah tuntas, tak pernah pulang.

Seperti hidup yang terus berjalan,

Syair ini hanyalah perjalanan,

Bukan akhir yang kita nantikan,

Melainkan jejak di persimpangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun