Melukis kenangan yang fana belaka.
Namun pasir tak pernah bertahan,
Dibawa arus, hilang perlahan.
Begitulah kisah, tiada kekal,
Hanya bayang yang jadi bekal.
Ketika angin menulis di pasir,
Aku bertanya, siapa yang lahir?
Apakah luka, apakah cinta?
Ataukah cuma, hampa semata?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!