Aku melangkah di atas percepatan waktu
Membawa raga, menyusuri Kehidupan yang tak tentuÂ
Banyak manusia, berakhir menjadi debu
Banyak keyakinan, berakhir buntuÂ
Lantas Aku muak dan berlari dengan pijak Yang Semakin rapuhÂ
Akal sehatku keruh dengan kekuatan hati yang perlahan runtuhÂ
Ragam topeng ku berhamburan jatuhÂ
Ragam mimpiku beterbangan menjauhÂ
Maka Tuhan,Â
Apakah betul tiba waktuku untuk lenyap terbunuh?Â
Lalu Fajar datang mengetuk pintu
Mengalungiku harapan, juga membasuh seluruh api ketakutankuÂ
Satu persatu semua hal menjawab resahku
Dan ia bilang hadiah indah dari Tuhan telah menungguku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H