Mohon tunggu...
Coretan Bagas
Coretan Bagas Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Adalah Kebutuhan Yang Sangat Penting...

Berkarya dan terus berkarya...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wajib Tahu! 9 Kesalahan Fatal yang Bikin Kamu Gagal Diterima Kerja

3 Agustus 2024   02:16 Diperbarui: 3 Agustus 2024   02:19 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajib Tahu! 9 Kesalahan Fatal Yang Bikin Kamu Gagal Diterima Kerja

Mencari pekerjaan bisa menjadi proses yang menegangkan dan penuh tantangan. Tidak jarang, banyak pelamar yang merasa frustasi karena telah mengirim banyak lamaran namun belum juga mendapatkan panggilan kerja. Salah satu alasan utama mengapa banyak orang gagal diterima kerja adalah karena mereka melakukan kesalahan fatal yang sebenarnya bisa dihindari. Memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini bisa meningkatkan peluang Anda untuk diterima di pekerjaan yang diinginkan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 kesalahan fatal yang sering dilakukan pelamar kerja dan bagaimana cara menghindarinya. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan ini, Anda bisa lebih siap dan percaya diri dalam proses melamar pekerjaan. Jadi, yuk simak artikel ini sampai selesai dan pastikan Anda tidak melakukan kesalahan yang sama!

1. Tidak Mempersiapkan CV dengan Baik

Kesalahan pertama yang sering dilakukan pelamar kerja adalah tidak mempersiapkan CV dengan baik. CV adalah kesan pertama yang akan dilihat oleh perekrut, sehingga sangat penting untuk membuatnya sebaik mungkin. CV yang berantakan, penuh kesalahan tata bahasa, atau tidak relevan dengan posisi yang dilamar bisa membuat Anda langsung ditolak.

Pastikan CV Anda rapi, mudah dibaca, dan mencakup informasi yang relevan dengan posisi yang dilamar. Sertakan pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan, dan pencapaian yang sesuai. Hindari memasukkan informasi yang tidak perlu atau tidak relevan.

Selain itu, periksa kembali CV Anda untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan atau tata bahasa. Minta seseorang untuk memeriksa CV Anda sebelum mengirimkannya, karena mata orang lain bisa menangkap kesalahan yang mungkin terlewat oleh Anda.

2. Surat Lamaran yang Kurang Menarik

Surat lamaran adalah kesempatan Anda untuk menjelaskan mengapa Anda cocok untuk posisi yang dilamar. Namun, banyak pelamar yang membuat surat lamaran yang terlalu umum dan tidak menarik. Surat lamaran yang tidak dipersonalisasi atau terkesan copy-paste bisa membuat Anda gagal diterima kerja.

Luangkan waktu untuk menulis surat lamaran yang spesifik untuk setiap posisi yang Anda lamar. Jelaskan mengapa Anda tertarik dengan posisi tersebut dan bagaimana keterampilan dan pengalaman Anda cocok dengan kebutuhan perusahaan. Tunjukkan antusiasme dan keinginan untuk bergabung dengan perusahaan tersebut.

Selain itu, pastikan surat lamaran Anda singkat namun informatif. Hindari kalimat yang terlalu panjang atau berbelit-belit. Gunakan bahasa yang sopan dan profesional, dan periksa kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan.

3. Kurang Mempersiapkan Diri untuk Wawancara

Banyak pelamar yang gagal diterima kerja karena kurang mempersiapkan diri untuk wawancara. Wawancara adalah tahap yang sangat penting dalam proses rekrutmen, sehingga Anda perlu mempersiapkan diri dengan baik. Datang ke wawancara tanpa persiapan bisa membuat Anda terlihat tidak serius atau tidak kompeten.

Sebelum wawancara, cari tahu informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan dan posisi yang dilamar. Siapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawancara, seperti "Ceritakan tentang diri Anda," "Apa kelebihan dan kekurangan Anda," atau "Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?"

Selain itu, latihlah cara Anda berbicara dan bahasa tubuh Anda. Berbicara dengan percaya diri dan menjaga kontak mata bisa membuat Anda terlihat lebih meyakinkan. Jangan lupa untuk berpakaian rapi dan sesuai dengan budaya perusahaan.

4. Terlambat Datang ke Wawancara

Terlambat datang ke wawancara adalah kesalahan fatal yang bisa membuat Anda langsung ditolak. Ketepatan waktu menunjukkan sikap profesional dan menghargai waktu orang lain. Jika Anda terlambat, perekrut mungkin berpikir bahwa Anda tidak serius atau tidak dapat diandalkan.

Pastikan Anda mengetahui lokasi wawancara dengan baik dan berangkat lebih awal untuk menghindari kemungkinan terlambat. Jika terjadi sesuatu yang tidak terduga yang membuat Anda terlambat, segera hubungi pihak perusahaan dan beri tahu mereka situasi Anda.

Selain itu, usahakan untuk datang 10-15 menit lebih awal. Ini memberi Anda waktu untuk menenangkan diri dan mempersiapkan diri sebelum wawancara dimulai.

5. Tidak Menunjukkan Sikap Profesional

Sikap dan perilaku Anda selama wawancara juga sangat berpengaruh. Tidak menunjukkan sikap profesional bisa membuat Anda gagal diterima kerja. Sikap yang terlalu santai, arogan, atau tidak sopan bisa memberikan kesan buruk kepada perekrut.

Bersikaplah sopan dan hormat selama wawancara. Dengarkan dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan dan berikan jawaban yang jelas dan relevan. Hindari berbicara terlalu banyak atau menginterupsi pewawancara.

Selain itu, jaga bahasa tubuh Anda. Duduklah dengan tegak, jaga kontak mata, dan hindari gerakan yang menunjukkan ketidaknyamanan atau ketidakseriusan. Sikap profesional menunjukkan bahwa Anda serius dan siap untuk bergabung dengan perusahaan.

6. Tidak Mempersiapkan Pertanyaan untuk Pewawancara

Wawancara bukan hanya kesempatan bagi perekrut untuk mengenal Anda, tetapi juga kesempatan bagi Anda untuk mengenal perusahaan dan posisi yang dilamar. Tidak mempersiapkan pertanyaan untuk pewawancara bisa membuat Anda terlihat kurang tertarik atau tidak antusias.

Siapkan beberapa pertanyaan yang ingin Anda tanyakan tentang perusahaan, budaya kerja, atau tanggung jawab posisi yang dilamar. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan benar-benar tertarik dengan posisi tersebut.

Selain itu, mengajukan pertanyaan juga bisa membantu Anda memahami apakah posisi dan perusahaan tersebut cocok dengan Anda. Jangan takut untuk bertanya, karena wawancara adalah kesempatan untuk saling mengenal.

7. Tidak Mengikuti Instruksi dalam Proses Lamaran

Banyak pelamar yang gagal diterima kerja karena tidak mengikuti instruksi yang diberikan dalam proses lamaran. Setiap perusahaan mungkin memiliki prosedur dan persyaratan yang berbeda dalam menerima lamaran kerja. Mengabaikan instruksi ini bisa memberikan kesan bahwa Anda tidak teliti atau tidak bisa mengikuti aturan.

Baca dengan seksama semua instruksi yang diberikan dalam lowongan kerja, termasuk format CV, cara mengirim lamaran, atau dokumen pendukung yang harus disertakan. Pastikan Anda mengikuti semua instruksi dengan tepat dan tidak melewatkan detail penting.

Jika ada sesuatu yang tidak jelas, jangan ragu untuk menghubungi pihak perusahaan dan meminta klarifikasi. Mengikuti instruksi dengan tepat menunjukkan bahwa Anda teliti dan bisa bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

8. Tidak Menyertakan Referensi atau Portfolio

Referensi dan portfolio bisa menjadi faktor penentu dalam proses rekrutmen. Tidak menyertakan referensi atau portfolio yang relevan bisa membuat Anda kehilangan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan pengalaman Anda.

Pastikan Anda menyertakan referensi dari atasan atau rekan kerja sebelumnya yang bisa memberikan rekomendasi positif tentang Anda. Pilih referensi yang benar-benar mengenal Anda dan bisa memberikan informasi yang relevan tentang kinerja dan karakter Anda.

Selain itu, jika posisi yang dilamar membutuhkan keterampilan khusus, sertakan portfolio yang menunjukkan hasil kerja Anda. Portfolio ini bisa berupa proyek-proyek yang pernah Anda kerjakan, sertifikat pelatihan, atau hasil karya yang relevan dengan posisi yang dilamar.

Foto oleh Andrea Piacquadio/pexels.com
Foto oleh Andrea Piacquadio/pexels.com

9. Tidak Melakukan Follow-Up Setelah Wawancara

Setelah wawancara, melakukan follow-up adalah langkah penting yang sering diabaikan oleh pelamar kerja. Follow-up menunjukkan bahwa Anda antusias dan benar-benar tertarik dengan posisi tersebut. Tidak melakukan follow-up bisa membuat Anda terlihat tidak serius atau tidak berminat.

Kirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara setelah wawancara selesai. Ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan, serta ungkapkan kembali ketertarikan Anda terhadap posisi tersebut. Email ucapan terima kasih ini juga bisa menjadi pengingat bagi perekrut tentang diri Anda.

Selain itu, jika Anda belum mendapatkan kabar setelah beberapa waktu, tidak ada salahnya untuk mengirimkan email tindak lanjut untuk menanyakan status lamaran Anda. Hal ini menunjukkan bahwa Anda proaktif dan serius dalam mencari pekerjaan.

Kesimpulan

Mencari pekerjaan memang tidak mudah dan penuh tantangan. Namun, dengan menghindari kesalahan-kesalahan fatal yang sering dilakukan pelamar kerja, Anda bisa meningkatkan peluang Anda untuk diterima di pekerjaan yang diinginkan. Persiapkan CV dan surat lamaran dengan baik, latih diri untuk wawancara, tunjukkan sikap profesional, dan jangan lupa untuk mengikuti instruksi serta melakukan follow-up setelah wawancara.

Proses melamar pekerjaan memang memerlukan kesabaran dan ketekunan. Teruslah belajar dari setiap pengalaman dan perbaiki kesalahan yang mungkin pernah Anda lakukan. Apakah Anda memiliki pengalaman atau tips lain dalam melamar pekerjaan? Yuk, bagikan di kolom komentar! kita sangat menantikan cerita dan saran Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun