Hai Kompasianer! Siapa di sini yang pernah merasa grogi saat ingin meminta kenaikan gaji? Tenang, kalian tidak sendiri. Meminta kenaikan gaji memang bisa menjadi momen yang mendebarkan. Sayangnya, banyak dari kita yang membuat kesalahan fatal saat mengajukan permintaan ini, yang akhirnya membuat usaha kita tidak membuahkan hasil. Yuk, kita bahas apa saja kesalahan yang harus dihindari saat meminta kenaikan gaji!
Setelah mendapatkan informasi dari beberapa sumber, saya menyimpulkan bahwa ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan. Dengan mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kalian bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan kenaikan gaji yang diinginkan. Jadi, siap-siap untuk belajar dan memperbaiki cara kalian dalam meminta kenaikan gaji!
1. Tidak Melakukan Riset Terlebih Dahulu
Salah satu kesalahan terbesar yang bisa kalian lakukan adalah tidak melakukan riset sebelum meminta kenaikan gaji. Penting untuk mengetahui standar gaji di industri kalian dan bagaimana posisi kalian dibandingkan dengan rekan kerja lainnya. Riset ini akan memberikan kalian dasar yang kuat untuk negosiasi.
Kalian bisa mulai dengan mencari informasi dari situs-situs seperti Glassdoor atau Payscale untuk mengetahui kisaran gaji di industri kalian. Selain itu, jangan ragu untuk bertanya kepada rekan kerja atau profesional di bidang yang sama. Informasi ini akan membantu kalian untuk menentukan berapa kenaikan gaji yang realistis.
Tanpa riset yang cukup, kalian bisa saja meminta kenaikan gaji yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika terlalu tinggi, kalian bisa dianggap tidak realistis dan serakah. Jika terlalu rendah, kalian mungkin tidak mendapatkan kenaikan yang seharusnya kalian dapatkan. Jadi, riset adalah langkah pertama yang sangat penting.
2. Memilih Waktu yang Tidak Tepat
Waktu adalah segalanya ketika meminta kenaikan gaji. Memilih waktu yang tepat bisa meningkatkan peluang kalian untuk berhasil, sedangkan waktu yang salah bisa mengurangi kemungkinan kalian mendapatkan kenaikan. Jadi, pastikan untuk mempertimbangkan waktu dengan baik.
Hindari meminta kenaikan gaji saat perusahaan sedang mengalami masa sulit, seperti penurunan pendapatan atau restrukturisasi. Sebaliknya, pilihlah waktu saat perusahaan sedang dalam kondisi yang baik, misalnya setelah meraih kesuksesan besar atau mendapatkan keuntungan yang signifikan.
Selain itu, perhatikan juga waktu pribadi atasan kalian. Jangan meminta kenaikan gaji saat mereka sedang sibuk atau menghadapi tekanan besar. Pilihlah waktu yang tenang di mana mereka bisa memberikan perhatian penuh pada permintaan kalian.
3. Tidak Menyiapkan Alasan yang Kuat
Ketika meminta kenaikan gaji, kalian harus bisa memberikan alasan yang kuat dan jelas mengapa kalian layak mendapatkannya. Jangan hanya mengatakan bahwa kalian ingin lebih banyak uang. Kalian perlu menunjukkan bagaimana kontribusi kalian telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Siapkan daftar pencapaian dan kontribusi yang telah kalian berikan selama bekerja di perusahaan. Jelaskan bagaimana pekerjaan kalian telah membantu perusahaan mencapai tujuannya, menghemat biaya, atau meningkatkan produktivitas. Semakin konkret dan spesifik alasan yang kalian berikan, semakin besar peluang kalian untuk mendapatkan kenaikan gaji.
Selain itu, jangan ragu untuk menyertakan umpan balik positif dari rekan kerja atau atasan kalian. Testimoni ini bisa menjadi bukti tambahan bahwa kalian memang layak mendapatkan kenaikan gaji.
4. Terlalu Emosional atau Memaksa
Meskipun kalian mungkin merasa sangat kuat tentang perlunya kenaikan gaji, penting untuk tetap tenang dan profesional selama proses negosiasi. Terlalu emosional atau memaksa bisa membuat kalian terlihat tidak profesional dan merusak peluang kalian.
Hindari mengancam akan keluar dari perusahaan jika permintaan kalian tidak dipenuhi. Sikap seperti ini bisa membuat atasan merasa tertekan dan justru menolak permintaan kalian. Sebaliknya, sampaikan keinginan kalian dengan tenang dan hormat, sambil menunjukkan bahwa kalian tetap berkomitmen pada pekerjaan kalian.
Jika atasan kalian menolak permintaan kalian, jangan langsung marah atau kecewa. Tanyakan apa yang bisa kalian lakukan untuk mendapatkan kenaikan gaji di masa depan dan bagaimana kalian bisa meningkatkan kinerja kalian. Sikap positif dan konstruktif akan menunjukkan bahwa kalian adalah karyawan yang profesional dan berkomitmen.
5. Mengabaikan Kepentingan Perusahaan
Saat meminta kenaikan gaji, penting untuk menunjukkan bahwa kalian memahami dan peduli dengan kepentingan perusahaan. Jangan hanya fokus pada apa yang kalian inginkan, tetapi juga pikirkan bagaimana kenaikan gaji kalian bisa memberikan manfaat bagi perusahaan.
Misalnya, kalian bisa menunjukkan bagaimana kenaikan gaji bisa memotivasi kalian untuk bekerja lebih keras dan memberikan kontribusi yang lebih besar. Atau bagaimana keterampilan dan pengalaman kalian yang unik bisa membantu perusahaan mencapai tujuannya. Dengan menunjukkan bahwa kenaikan gaji kalian juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, kalian bisa meningkatkan peluang kalian untuk sukses.
Selain itu, hindari membandingkan diri kalian dengan rekan kerja secara negatif. Mengatakan bahwa kalian layak mendapatkan kenaikan gaji karena rekan kerja kalian kurang kompeten hanya akan menciptakan konflik dan merusak hubungan kerja. Fokuslah pada kontribusi dan pencapaian kalian sendiri.
6. Tidak Mempersiapkan Diri untuk Negosiasi
Negosiasi adalah bagian penting dari proses meminta kenaikan gaji. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik. Jangan hanya datang ke pertemuan dengan harapan bahwa permintaan kalian akan diterima tanpa negosiasi.
Siapkan diri dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi selama negosiasi. Pertimbangkan apa yang akan kalian lakukan jika atasan kalian menawarkan kenaikan gaji yang lebih rendah dari yang kalian minta. Apakah kalian akan menerimanya, menegosiasikan lebih lanjut, atau mempertimbangkan opsi lain?
Selain itu, latih diri kalian untuk berbicara dengan percaya diri dan jelas. Negosiasi bisa menjadi momen yang menegangkan, tetapi dengan persiapan yang baik, kalian bisa menghadapi situasi ini dengan tenang dan percaya diri. Ingat, tujuan kalian adalah mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.
7. Tidak Mencatat Proses dan Hasil Negosiasi
Setelah negosiasi selesai, penting untuk mencatat proses dan hasilnya. Hal ini tidak hanya membantu kalian mengingat apa yang telah disepakati, tetapi juga memberikan bukti tertulis jika ada perselisihan di kemudian hari.
Jika atasan kalian setuju untuk memberikan kenaikan gaji, pastikan untuk mendapatkan konfirmasi tertulis, baik melalui email atau dokumen resmi. Catat juga detail-detail seperti jumlah kenaikan gaji, tanggal mulai berlaku, dan syarat-syarat lainnya.
Jika permintaan kalian ditolak, catat alasan-alasannya dan langkah-langkah yang perlu kalian ambil untuk mendapatkan kenaikan gaji di masa depan. Ini akan membantu kalian mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk negosiasi berikutnya.
Kesimpulan
Meminta kenaikan gaji memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan menghindari kesalahan-kesalahan fatal yang telah dibahas di atas, kalian bisa meningkatkan peluang untuk berhasil. Ingatlah untuk melakukan riset, memilih waktu yang tepat, menyiapkan alasan yang kuat, tetap tenang dan profesional, memahami kepentingan perusahaan, mempersiapkan diri untuk negosiasi, dan mencatat proses serta hasil negosiasi.
Bagaimana pengalaman kalian dalam meminta kenaikan gaji? Apakah kalian punya tips lain yang bisa dibagikan? Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar! Terima kasih sudah membaca, dan semoga tips ini bermanfaat!
***
Sumber:
2. https://gajihub.com/blog/cara-minta-naik-gaji/.
5. https://www.kitalulus.com/blog/seputar-kerja/cara-minta-naik-gaji-ke-atasan/.
7. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3692663/lakukan-6-hal-ini-sebelum-minta-kenaikan-gaji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H