Mohon tunggu...
Juvialen
Juvialen Mohon Tunggu... -

Kata-katamu adalah kualitas dirimu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Musisi dan Penyanyi Tanah Air yang Juga Terkenal di Mancanegara

6 Oktober 2016   23:30 Diperbarui: 8 Oktober 2016   20:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Musik Indonesia banyak yang bagus, tapi bagus versi kita belum tentu demikian bagi masyarakat dunia. Karena itulah tidak semua musisi Indonesia bisa diterima oleh negara lain. Tetapi beberapa musisi Indonesia ini justru lebih terkenal di mancanegara ketimbang di Tanah Air.

Ini membuktikan bahwa mereka mampu memproduksi musik dan lagu-lagu yang cerdas dan sesuai dengan selera musik dunia. Siapa saja mereka? Berikut ini sekilas informasi tentang musisi hebat tersebut.

The Tielman Brothers

Band rock legendaris ini disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia, bahkan sebelum ada The Beatles. Karier The Tielman Brothers dimulai ketika keluarga Tielman hijrah dan menetap di Breda, Belanda pada tahun 1957.

Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda. Namun sayang sekali di Indonesia sendiri kurang begitu dikenal. Awalnya band ini bernama The Timor Rhytm Brothers, kemudian berubah nama menjadi The Four Tielman Brothers, hingga akhirnya menjadi The Tielman Brothers.

The Tielman Brother berasal dari daerah Maluku, terdiri dari enam personil, Andy Tielman (frontman) – vokal dan gitar, Reggy Tielman – gitar, banjo, vokal, Ponthon Tielman – contrabass, gitar, vokal, Loulou Tielman – drum, vokal, Janette Loraine Tielman – vokal, dan Firdaus Fauzi Tielman – organ.

Penampilan panggung The Tielman Brother selalu atraktif dan menghibur, dengan aksi seperi melompat-lompat, berguling-guling, serta menampilkan permainan gitar, bass, dan drum yang menawan. Andy Tielman, bahkan telah memopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page atau Ritchie Blackmore.

Inilah band Indonesia pertama yang mencicipi panggung internasional pada era 50-an, serta berada di garis depan band-band dunia beraliran rock pada masa itu.


Dara Puspita

Dara Puspita merupakan grup band rock pertama yang beranggotakan para wanita muda, terdiri dari personil Lies AR, Titiek AR, Susy Nander, dan Hamziati Hamzah (lebih dikenal dengan nama Titiek Hamzah). Band ini Seperti ingin meneriakkan isu emansipasi dalam irama rock & roll.

Dari Surabaya, mereka hijrah ke Jakarta agar bisa tampil. Nama Dara Puspita muncul karena kesalahan panitia penyelenggara saat mereka tampil di Istora Senayan pada akhir Februari 1965. Namun band ini tidak protes karena nama Dara Puspita dirasakan lebih enak didengar.

Dara Puspita berangkat ke Eropa pada Juli 1968. Sebelumnya mereka mampir di Iran, lalu ke Jerman Barat dan Turki. Perjalanan mereka berakhir di Hongaria pada bulan Oktober 1969. Selama kurun waktu satu tahun tiga bulan mereka meninggalkan Tanah Air, Dara Puspita mengadakan lebih dari 250 pertunjukan di 70 kota besar maupun kota kecil.

Pertunjukan mereka terus berlanjut hingga mereka tinggal di London, Inggris. Di negara Manchester United ini mereka tinggal di daerah Chelsea, yang kemudian mempertemukan Titiek AR, Lies, Susy, dan Titiek Hamzah kepada Collin Johnson dari NEM Enterprise, yang menangani The Beatles pada awal kariernya.

Namun sayangnya pada 11 September 1971, Titik Hamzah sempat menyatakan mundur secara tertulis dari Dara Puspita. Pengunduran diri tersebut dipicu ketidakharmonisan dalam tim mereka. Tak lama setelah pengunduran diri salah satu personilnya, band ini bubar.

Usia Dara Puspita tergolong singkat, hanya sekitar tujuh tahun. Namun dalam kurun waktu sependek itu mereka telah berhasil memetakan dirinya sebagai salah satu bagian terpenting musik Indonesia.


Discus

Band ini memadukan unsur musik jazz, klasik, rock dan metal, serta terdapat instrumen tradisional seperti seruling dan gamelan. Discus pernah diundang untuk tampil di berbagai festival musik progressive mancanegara, maka menjadi sah apabila Discus disebut sebagai grup musik aliran progressive rock.

Discus beranggotakan Eko Partitur – violin & electronics, Fadhil Indra – keyboards, background vocals, Hayunaji – drums & electronic percussions, Kiki Caloh – bass, Krisna Prameswara – keyboards, MIDI percussion programming, Yuyun – vokal. Mereka mengalami kevakuman setelah ditinggal pemain alat tiup mereka (flute, saxophone, klarinet) almarhum Anto Praboe yang wafat pada 23 Mei 2010.

Discus sudah sering tampil di mancanegara, antara lain dalam acara ProgNight di San Francisco, Knitting Factory di New York, dan ProgDay di North Carolina, Amerika Serikat. Discus juga tampil dalam BajaProg di Baja, Meksiko tahun 2001, Progsol di Pratteln, Swiss tahun 2005, dan yang terakhir FreakShow di Wurzburg, Jerman tahun 2005, serta beberapa konser kelas internasional di negara Jerman, Swiss, Amerika Serikat.


Anggun C. Sasmi

Wanita kelahiran Jakarta 29 April 1974 ini telah memiliki kewarganegaraan Perancis. Lahir dari seorang ayah seniman Jawa, Darto Singo, darah seni pun mengalir pada Anggun bahkan sejak ia masih kecil. Album pertama Anggun dikeluarkan saat ia berusia 12 tahun, bertajuk “Dunia Aku Punya” pada 1986.

Impian Anggun menjadi artis bertaraf internasional, membuat ia memutuskan meninggalkan Indonesia pada tahun 1994. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang produser besar Perancis, ia berhasil merekam album internasional pertamanya berjudul “Snow on the Sahara”. Album ini dirilis pada tahun 1997 di 33 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat yang menjadi kiblat musik global.

Anggun telah menelurkan sebanyak lima album berbahasa Inggris dan Perancis, termasuk kolaborasi dengan banyak artis mancanegara, di antaranya Julio Iglesias, Peter Gabriel, Pras Michel (The Fugees), Il Divo, David Foster dan Melanie C (Spice Girls).

Beberapa penghargaan telah diraih Anggun atas pencapaiannya, anugerah prestisius “Chevalier des Arts et Lettres” dari pemerintah Perancis dan “World's Best Selling Indonesian Artist” dari World Music Awards sebagai artis Indonesia dengan penjualan album tertinggi di seluruh dunia.

Ia merupakan orang Indonesia kedua setelah Proklamator Soekarno yang diabadikan dalam patung lilin oleh Museum Madame Tussauds di Bangkok, Thailand. Anggun juga telah dua kali didaulat menjadi duta global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu untuk program Mikrokredit pada tahun 2005 dan Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2009.

Meski begitu, Anggun tak ingin dianggap kacang lupa pada kulitnya. Anggun kembali ke Indonesia untuk berkarya. Karirnya di internasional menjadikannya juri termahal di ajang pencarian bakat dalam negeri, yakni X Factor Indonesia, serta juri pada “Asia's Got Talent” (2015) yang diikuti oleh peserta dari 15 negara di Benua Asia.


Burgerkill

Burgerkill merupakan band asal Bandung, Jawa Barat yang punya track record panggung metal nasional dan internasional. Band beraliran death metal ini berdiri pada bulan Mei 1995, hingga sekarang masih eksis beranggotakan Ebenz, Vicky, Agung, Andris, dan Ramdan.

Formasi awal personil Burgerkill,  adalah bermula dari Eben yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya, di mana sebelumnya ia sekolah di Jakarta. Ia bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertama dalam mendirikan band.

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records. Di tahun yang sama, mereka merilis album duet Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis).

Burgerkill menjadi nominator “Band Independent Terbaik” ala majalah NewsMusik pada tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika Serikat, Puma yang selama setahun mendukung setiap kali Burgerkill melakukan konser. Sejak Oktober 2002 sebuah brand clothing asal Australia, INSIGHT juga mendukung dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di Tanah Air, Sony Music Entertainment Indonesia, dengan judul Berkarat.

Namun pada akhir Juli 2006, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di tengah-tengah proses peluncuran album baru mereka. Setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicky di awal tahun 2007 sebagai Frontman baru untuk karier mereka selanjutnya. Hingga kini formasi terakhir personil Burgerkill adalah Ebenz, Vicky, Agung, Andris, dan Ramdan.

Tahun lalu Burgerkill menggelar Tour Blasting Europe 2015. Dalam Tour ini, Burgerkill melakukan dua kali performing, yang pertama dalam acara “Wacken Open Air Festival” di Headbangers Stage, Wacken, Jerman pada tanggal 31 Juli 2015, dan yang kedua acara Bloodstock Festival di Catton Park, Walton on Trent, Derbyshire, Inggris tanggal 8 Agustus 2015.


Joey Alexander

Lahir dengan nama lengkap Joey Alexander Sila, di Denpasar 23 Juni 2003, penampilan Joey pada acara bergengsi Grammy Awards di Los Angeles 15 Februari 2016 lalu, mendapat perhatian dunia sebagai pianis termuda dengan improvisasi yang memukau.

Joey lahir dari pasangan Denny Sila dan Farah Leonora Urbach (keponakan Nafa Urbach). Pada usia enam tahun, Joey pertama kalinya diberikan hadiah piano kecil dengan keyboard listrik dari ayahnya. Di usia yang masih sangat muda yaitu tujuh tahun, bakat Joey sudah terlihat. Ia menguasai teknik permainan piano dan improvisasi yang sangat penting dalam aliran musik jazz.

Album debut Joey, “My Favorite Things” yang rilis pada 30 Mei 2015, meraih peringkat 174 dalam Billboard 200 di Amerika Serikat, dan menjadikannya sebagai artis Indonesia pertama yang berada di sana.

Di usianya yang baru 13 tahun tersebut, Joey telah menjadi artis ke-2 dari Indonesia yang sukses di Chart Billboard setelah Anggun. Untuk saat ini, Joey Alexander dan Anggun adalah artis Indonesia yang sukses tampil di perhelatan penghargaan musik bergengsi tingkat dunia, di mana Anggun tampil di World Music Awards, dan Joey di Grammy Awards.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun