Mohon tunggu...
Juven
Juven Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Alumni PJA (Paralegal Justice Award) Badan Pembinaan Hukum Nasional-KEMENKUMHAM RI

Menulis adalah bagian dari mensyukuri kehidupan dan harus dibagikan sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mujizat Kesembilan Tuhan Yesus: Memelekan Mata Orang Buta Sejak Lahir

12 Januari 2025   07:06 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buta Sejak Lahir Sembuh Total oleh Tuhan Yesus

Suatu hari, Yesus lagi jalan-jalan santai sama murid-murid-Nya. Tiba-tiba, mereka ketemu sama seorang pria yang buta dari lahir. Langsung saja, murid-murid yang penasaran mulai nanya, "Rabi, ini orang buta karena dosa siapa? Dosanya dia sendiri atau dosa orang tuanya?"

Yesus balas dengan kalem, "Nggak ada hubungannya sama dosa siapa pun. Ini supaya karya Allah bisa kelihatan lewat dia. Kita harus terus kerja keras buat Tuhan selagi masih siang---karena kalau malam tiba, ya nggak ada yang bisa kerja lagi. Selama Aku ada di dunia, Aku ini terang dunia!"

Terus, Yesus melakukan sesuatu yang nggak biasa---Dia meludah ke tanah, ngaduk-aduk ludah-Nya itu dengan tanah, terus ngolesin campuran itu ke mata si pria buta. Kayak DIY skincare gitu, cuma ini level ilahi. Setelah itu, Yesus bilang, "Coba, pergi ke kolam Siloam, cuci mukamu di sana!" Si pria nurut, pergi ke kolam, cuci muka, dan BOOM! Dia bisa melihat.

Balik dari kolam, dia langsung jadi selebritas dadakan. Tetangga-tetangganya bingung, "Eh, bukannya ini si pengemis yang biasa nongkrong di sini?" Ada yang bilang, "Iya, ini dia." Tapi ada juga yang skeptis, "Ah, nggak, cuma mirip aja." Si pria cuma nyengir dan bilang, "Eh, halo, ini gue kok!"

Mereka pada heboh nanya, "Gimana caranya lu bisa lihat?"

Dia jawab, "Ada orang namanya Yesus, Dia ngolesin tanah campur ludah ke mataku, suruh aku cuci muka di kolam Siloam, dan tadaa, aku bisa lihat!"

Mereka penasaran lagi, "Di mana tuh Yesus?"

Pria itu cuma bisa jawab, "Nggak tahu, deh."

Karena hari itu hari Sabat, mereka bawa pria itu ke orang-orang Farisi. Orang Farisi mulai interogasi, "Gimana caranya kamu bisa lihat?" Si pria sabar jelasin lagi, "Dia ngolesin tanah ke mataku, aku cuci muka, dan sekarang aku bisa lihat."

Nah, di sinilah mulai drama. Sebagian Farisi langsung bilang, "Ah, Dia itu nggak dari Allah, soalnya Dia melanggar Sabat." Tapi ada juga yang mikir, "Eh, tunggu, kok orang berdosa bisa bikin mujizat kayak gini?" Mereka pada ribut sendiri.

Akhirnya mereka nanya ke si pria, "Menurutmu, Dia itu siapa?"

Pria itu tegas jawab, "Dia seorang nabi."

Orang-orang Farisi makin nggak percaya. Mereka manggil orang tuanya dan tanya, "Ini bener anak kalian yang katanya lahir buta? Kalau iya, gimana dia bisa lihat?"

Orang tua itu udah takut duluan sama orang-orang Yahudi, jadi mereka main aman, "Iya, dia anak kami, dan dia lahir buta. Tapi gimana dia bisa lihat, kami nggak tahu. Tanya aja langsung ke dia, dia kan udah dewasa!"

Orang Farisi balik lagi ke si pria. Kali ini mereka bilang, "Ayo, ngomong jujur di hadapan Allah. Kita tahu orang yang menyembuhkanmu itu orang berdosa."

Si pria jawab dengan santai tapi nyentil, "Orang itu berdosa atau nggak, aku nggak tahu. Yang jelas, dulu aku buta, sekarang aku bisa lihat. Simpel kan?"

Mereka makin kesal, "Gimana caranya Dia bikin kamu bisa lihat?"

Si pria jawab dengan nada agak gemes, "Udah aku bilang berkali-kali, kok kalian nggak dengar-dengar? Atau kalian mau jadi murid-Nya juga?"

Mereka langsung ngegas, "Enggak lah! Kami murid Musa, tahu! Musa itu jelas-jelas dapat firman dari Allah, tapi Yesus? Kami nggak tahu Dia dari mana!"

Si pria senyum dan bilang, "Nah, itu aneh. Dia bikin aku bisa lihat, tapi kalian nggak tahu Dia dari mana? Allah nggak dengerin orang berdosa, tapi orang saleh yang melakukan kehendak-Nya. Dari dulu nggak pernah ada yang nyembuhin orang lahir buta. Kalau Dia bukan dari Allah, Dia nggak bakal bisa ngelakuin apa-apa."

Dengar itu, mereka langsung ngamuk, "Dasar kamu lahir dalam dosa! Berani-beraninya ngajarin kami!" Terus mereka ngusir dia keluar.

Yesus denger kabar itu, ketemu lagi sama si pria, dan nanya, "Percaya nggak kamu sama Anak Manusia?"

Si pria, penasaran, tanya balik, "Siapa Dia, Tuhan? Supaya aku percaya."

Yesus senyum dan bilang, "Kamu udah lihat Dia, dan yang lagi ngobrol sama kamu sekarang, itu Dia."

Si pria langsung sujud, "Aku percaya, Tuhan!"

Yesus tutup percakapan dengan kalimat penuh makna, "Aku datang ke dunia buat bikin yang nggak bisa lihat jadi bisa lihat, dan yang udah merasa bisa lihat jadi buta."

Beberapa orang Farisi yang ada di situ nggak terima. "Kamu bilang kita buta?"

Yesus balas, "Kalau kamu beneran buta, kamu nggak bakal berdosa. Tapi karena kamu ngaku-ngaku bisa lihat, ya dosamu tetap ada."

Pesan Moral
Yesus mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan terbuka terhadap karya Allah, bahkan kalau itu di luar pemahaman kita. Jangan terlalu cepat menghakimi, tapi lihatlah karya kasih Tuhan yang bekerja di sekitar kita.

Suatu hari, Yesus lagi jalan-jalan santai sama murid-murid-Nya. Tiba-tiba, mereka ketemu sama seorang pria yang buta dari lahir. Langsung saja, murid-murid yang penasaran mulai nanya, "Rabi, ini orang buta karena dosa siapa? Dosanya dia sendiri atau dosa orang tuanya?"

Yesus balas dengan kalem, "Nggak ada hubungannya sama dosa siapa pun. Ini supaya karya Allah bisa kelihatan lewat dia. Kita harus terus kerja keras buat Tuhan selagi masih siang---karena kalau malam tiba, ya nggak ada yang bisa kerja lagi. Selama Aku ada di dunia, Aku ini terang dunia!"

Terus, Yesus melakukan sesuatu yang nggak biasa---Dia meludah ke tanah, ngaduk-aduk ludah-Nya itu dengan tanah, terus ngolesin campuran itu ke mata si pria buta. Kayak DIY skincare gitu, cuma ini level ilahi. Setelah itu, Yesus bilang, "Coba, pergi ke kolam Siloam, cuci mukamu di sana!" Si pria nurut, pergi ke kolam, cuci muka, dan BOOM! Dia bisa melihat.

Balik dari kolam, dia langsung jadi selebritas dadakan. Tetangga-tetangganya bingung, "Eh, bukannya ini si pengemis yang biasa nongkrong di sini?" Ada yang bilang, "Iya, ini dia." Tapi ada juga yang skeptis, "Ah, nggak, cuma mirip aja." Si pria cuma nyengir dan bilang, "Eh, halo, ini gue kok!"

Mereka pada heboh nanya, "Gimana caranya lu bisa lihat?"

Dia jawab, "Ada orang namanya Yesus, Dia ngolesin tanah campur ludah ke mataku, suruh aku cuci muka di kolam Siloam, dan tadaa, aku bisa lihat!"

Mereka penasaran lagi, "Di mana tuh Yesus?"

Pria itu cuma bisa jawab, "Nggak tahu, deh."

Karena hari itu hari Sabat, mereka bawa pria itu ke orang-orang Farisi. Orang Farisi mulai interogasi, "Gimana caranya kamu bisa lihat?" Si pria sabar jelasin lagi, "Dia ngolesin tanah ke mataku, aku cuci muka, dan sekarang aku bisa lihat."

Nah, di sinilah mulai drama. Sebagian Farisi langsung bilang, "Ah, Dia itu nggak dari Allah, soalnya Dia melanggar Sabat." Tapi ada juga yang mikir, "Eh, tunggu, kok orang berdosa bisa bikin mujizat kayak gini?" Mereka pada ribut sendiri.

Akhirnya mereka nanya ke si pria, "Menurutmu, Dia itu siapa?"

Pria itu tegas jawab, "Dia seorang nabi."

Orang-orang Farisi makin nggak percaya. Mereka manggil orang tuanya dan tanya, "Ini bener anak kalian yang katanya lahir buta? Kalau iya, gimana dia bisa lihat?"

Orang tua itu udah takut duluan sama orang-orang Yahudi, jadi mereka main aman, "Iya, dia anak kami, dan dia lahir buta. Tapi gimana dia bisa lihat, kami nggak tahu. Tanya aja langsung ke dia, dia kan udah dewasa!"

Orang Farisi balik lagi ke si pria. Kali ini mereka bilang, "Ayo, ngomong jujur di hadapan Allah. Kita tahu orang yang menyembuhkanmu itu orang berdosa."

Si pria jawab dengan santai tapi nyentil, "Orang itu berdosa atau nggak, aku nggak tahu. Yang jelas, dulu aku buta, sekarang aku bisa lihat. Simpel kan?"

Mereka makin kesal, "Gimana caranya Dia bikin kamu bisa lihat?"

Si pria jawab dengan nada agak gemes, "Udah aku bilang berkali-kali, kok kalian nggak dengar-dengar? Atau kalian mau jadi murid-Nya juga?"

Mereka langsung ngegas, "Enggak lah! Kami murid Musa, tahu! Musa itu jelas-jelas dapat firman dari Allah, tapi Yesus? Kami nggak tahu Dia dari mana!"

Si pria senyum dan bilang, "Nah, itu aneh. Dia bikin aku bisa lihat, tapi kalian nggak tahu Dia dari mana? Allah nggak dengerin orang berdosa, tapi orang saleh yang melakukan kehendak-Nya. Dari dulu nggak pernah ada yang nyembuhin orang lahir buta. Kalau Dia bukan dari Allah, Dia nggak bakal bisa ngelakuin apa-apa."

Dengar itu, mereka langsung ngamuk, "Dasar kamu lahir dalam dosa! Berani-beraninya ngajarin kami!" Terus mereka ngusir dia keluar.

Yesus denger kabar itu, ketemu lagi sama si pria, dan nanya, "Percaya nggak kamu sama Anak Manusia?"

Si pria, penasaran, tanya balik, "Siapa Dia, Tuhan? Supaya aku percaya."

Yesus senyum dan bilang, "Kamu udah lihat Dia, dan yang lagi ngobrol sama kamu sekarang, itu Dia."

Si pria langsung sujud, "Aku percaya, Tuhan!"

Yesus tutup percakapan dengan kalimat penuh makna, "Aku datang ke dunia buat bikin yang nggak bisa lihat jadi bisa lihat, dan yang udah merasa bisa lihat jadi buta."

Beberapa orang Farisi yang ada di situ nggak terima. "Kamu bilang kita buta?"

Yesus balas, "Kalau kamu beneran buta, kamu nggak bakal berdosa. Tapi karena kamu ngaku-ngaku bisa lihat, ya dosamu tetap ada."

Pesan Moral
Yesus mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan terbuka terhadap karya Allah, bahkan kalau itu di luar pemahaman kita. Jangan terlalu cepat menghakimi, tapi lihatlah karya kasih Tuhan yang bekerja di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun