"Mujizat Kelima Tuhan Yesus: Pesta BBQ Ikan ala Yesus di Pantai"
(Matius 14:13-21, Markus 6:30-44, Lukas 9:10-17, Yohanes 6:1-14)
"Tuhan Yesus, Raja Catering Langit"
Bayangin gini: lo lagi ikut Yesus keliling buat dengar pengajaran-Nya. Orang-orang terus berdatangan sampai jumlahnya ribuan, kayak festival musik tapi tanpa tiket dan panggung. Nah, pas maghrib, perut mulai keroncongan. Lo ngelirik temen sebelah sambil mikir, "Duh, gak bawa bekal, nih!" Eh, ternyata gak cuma lo, tapi ribuan orang di situ juga. Hebatnya, Yesus gak panik. Dia malah kayak bilang, "Santai aja, semua bakal kenyang."
Petrus dan Temen-Temennya Pusing
Di situ para murid mulai kelabakan. Filipus, si ahli matematika, langsung ngitung biaya makanan buat ribuan orang: "Dua ratus dinar pun gak bakal cukup, Tuhan!" (Yohanes 6:7). Itu kalau zaman sekarang mungkin sama kayak bilang, "Tuhan, saldo rekening minus. Gak mungkin, deh, catering buat ribuan orang!"
Tapi Yesus tetap cool. Dia cuma bilang, "Suruh mereka duduk, biar gue urus." Lalu datanglah Andreas, yang bawa anak kecil dengan lunch box ajaib. Isinya? Lima roti dan dua ikan. Iya, cuma segitu! Udah kayak bento buat satu orang, tapi harus kasih makan ribuan.
Momen Ajaib ala Yesus
Yesus ambil roti dan ikan itu, mengucap syukur, lalu mulai bagi-bagi. Dan BOOM! Makanan itu gak abis-abis. Bayangin deh, lo lihat roti yang gak pernah habis setiap kali dipecah. Itu kayak magic show, tapi bedanya ini nyata dan penuh kasih. Semua orang makan sampai kenyang, bahkan sisa makanannya sampai 12 keranjang. Kalau ada istilah "All You Can Eat," ini levelnya "All You Can Eat dari Surga."
Makna Katolik yang Mendalam
Oke, sekarang kita serius. Gereja Katolik melihat mujizat ini bukan sekadar soal logistik atau makanan gratis. Ini gambaran Ekaristi. Yesus menunjukkan kuasa-Nya untuk memberi kita makanan rohani, yaitu Tubuh dan Darah-Nya dalam Perjamuan Kudus. Roti dan ikan yang gak habis ini adalah simbol kasih Tuhan yang melimpah, yang selalu mencukupi kebutuhan kita, baik jasmani maupun rohani.
Tradisi Gereja juga ngajarkan bahwa tindakan Yesus ini mengundang kita untuk berbagi. Anak kecil itu rela kasih bekalnya (walau cuma sedikit), dan Tuhan pakai itu untuk memberkati banyak orang. Artinya, sekecil apa pun yang kita miliki, kalau kita persembahkan dengan ikhlas, Tuhan bisa ubah itu jadi berkat luar biasa untuk banyak orang.
Aplikasi Zaman Now
Di dunia yang penuh FOMO (Fear of Missing Out), Yesus ngajarin kita buat fokus ke apa yang kita punya, bukan yang kita kurangin. Lima roti dan dua ikan itu kayak gaji kecil, talenta sederhana, atau waktu kita yang pas-pasan. Kalau kita serahkan ke Tuhan, hasilnya bisa luar biasa.
Terus, jangan lupa soal "12 keranjang sisa." Itu ngingetin kita kalau Tuhan gak pernah kasih berkat setengah-setengah. Dia selalu kasih lebih dari yang kita butuhkan. Jadi, kalau lo lagi galau mikirin masa depan, ingat: Tuhan udah siap jadi "Catering Langit" lo, dan Dia gak pernah gagal bikin semua orang kenyang.
Pesta BBQ di Pantai, Tapi Surga yang Bayar
Jadi, mujizat ini ngajarin kita banyak hal: percaya sama Tuhan, ikhlas berbagi, dan bersyukur atas apa yang kita punya. Dan kalau lo lagi di titik terendah hidup, inget ini: Tuhan Yesus, Raja Catering Langit, gak bakal biarin lo kelaparan, baik jasmani maupun rohani. Dia selalu punya cara buat bikin lo kenyang---dan pastinya bahagia.
Kesimpulan: Yesus ngajak kita buat duduk di "pesta" kasih-Nya yang gak ada habisnya. Jadi, ayo ikut, makan sampai kenyang, dan jangan lupa bagikan ke orang lain. Karena di tangan Yesus, "Lima roti dan dua ikan bisa kasih makan dunia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H