Tradisi Gereja juga ngajarkan bahwa tindakan Yesus ini mengundang kita untuk berbagi. Anak kecil itu rela kasih bekalnya (walau cuma sedikit), dan Tuhan pakai itu untuk memberkati banyak orang. Artinya, sekecil apa pun yang kita miliki, kalau kita persembahkan dengan ikhlas, Tuhan bisa ubah itu jadi berkat luar biasa untuk banyak orang.
Aplikasi Zaman Now
Di dunia yang penuh FOMO (Fear of Missing Out), Yesus ngajarin kita buat fokus ke apa yang kita punya, bukan yang kita kurangin. Lima roti dan dua ikan itu kayak gaji kecil, talenta sederhana, atau waktu kita yang pas-pasan. Kalau kita serahkan ke Tuhan, hasilnya bisa luar biasa.
Terus, jangan lupa soal "12 keranjang sisa." Itu ngingetin kita kalau Tuhan gak pernah kasih berkat setengah-setengah. Dia selalu kasih lebih dari yang kita butuhkan. Jadi, kalau lo lagi galau mikirin masa depan, ingat: Tuhan udah siap jadi "Catering Langit" lo, dan Dia gak pernah gagal bikin semua orang kenyang.
Pesta BBQ di Pantai, Tapi Surga yang Bayar
Jadi, mujizat ini ngajarin kita banyak hal: percaya sama Tuhan, ikhlas berbagi, dan bersyukur atas apa yang kita punya. Dan kalau lo lagi di titik terendah hidup, inget ini: Tuhan Yesus, Raja Catering Langit, gak bakal biarin lo kelaparan, baik jasmani maupun rohani. Dia selalu punya cara buat bikin lo kenyang---dan pastinya bahagia.
Kesimpulan: Yesus ngajak kita buat duduk di "pesta" kasih-Nya yang gak ada habisnya. Jadi, ayo ikut, makan sampai kenyang, dan jangan lupa bagikan ke orang lain. Karena di tangan Yesus, "Lima roti dan dua ikan bisa kasih makan dunia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H