Mohon tunggu...
Juven
Juven Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Alumni PJA (Paralegal Justice Award) Badan Pembinaan Hukum Nasional-KEMENKUMHAM RI

Menulis adalah bagian dari mensyukuri kehidupan dan harus dibagikan sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mujizat Kedua Tuhan Yesus "Percaya Dulu, Baru Lihat"

7 Januari 2025   00:35 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:35 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pelayan langsung geger. "Puji Tuhan! Anak tuan hidup lagi!" Tentu saja, mereka langsung memberitahukan hal ini kepada pria itu begitu dia tiba di rumah. Dengan napas tersengal, pria itu bertanya, "Jam berapa anakku sembuh?"

"Sekitar jam satu siang tadi," jawab salah satu pelayan.

Pria itu mematung, lalu tersenyum lebar. "Itu persis jam ketika Yesus berkata, 'Anakmu hidup.'" Air mata bahagianya bercucuran. "Benar, Yesus itu Tuhan. Aku harus mengajarkan anakku dan keluargaku untuk percaya kepada-Nya."

Pesan Iman Katolik:Mukjizat ini mengajarkan kita untuk percaya sepenuhnya kepada Yesus, bahkan sebelum melihat hasilnya. Dalam iman Katolik, kita percaya bahwa iman tanpa keraguan membuka jalan bagi karya Allah. Seperti pria bangsawan itu, kita diajak untuk menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia bekerja sesuai waktu-Nya. Jangan lupa, tindakan iman kita harus membawa buah---mengajarkan keluarga, komunitas, dan orang sekitar untuk juga percaya dan hidup sesuai ajaran-Nya.

Ingat kata Yesus, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya!" (Yohanes 20:29).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun