Mohon tunggu...
Juven
Juven Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Alumni PJA (Paralegal Justice Award) Badan Pembinaan Hukum Nasional-KEMENKUMHAM RI

Menulis adalah bagian dari mensyukuri kehidupan dan harus dibagikan sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mujizat Kedua Tuhan Yesus "Percaya Dulu, Baru Lihat"

7 Januari 2025   00:35 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu siang yang panas di Kana, Yesus baru selesai makan siang bersama murid-murid-Nya. "Aduh, kenyang banget! Siapa yang masak ini, enak banget!" kata Petrus sambil mengelus perutnya. Yesus hanya tersenyum sambil menyeruput air dari kendi.

Tiba-tiba, dari kejauhan, terlihat seorang pria berpakaian rapi ala bangsawan. Dia berjalan tergesa-gesa, napasnya tersengal-sengal, dan keringatnya bercucuran. Begitu sampai di hadapan Yesus, dia langsung bersujud.

"Guru, tolonglah aku!" katanya dengan suara setengah menangis. "Anakku sakit keras di Kapernaum. Dokter-dokter sudah angkat tangan, ramuan-ramuan nggak ada yang mempan, bahkan nenek dukun kampung juga nggak bisa apa-apa. Tolong, sembuhkan dia!"

Yesus menatap pria itu dengan tenang. "Kalian ini, kalau nggak lihat tanda dan mukjizat, nggak mau percaya, ya?"

Para murid saling pandang. "Aduh, kena mental tuh," bisik Tomas sambil nyengir kecil. Tapi pria itu tetap memohon, bahkan suaranya semakin lirih. "Tuhan, datanglah ke rumahku sebelum anakku meninggal. Aku percaya, Engkau bisa menyembuhkannya."

Yesus menatapnya lagi, kali ini dengan senyum tipis. "Pulanglah. Anakmu hidup."

"Eh, cuma gitu aja?" gumam Andreas pelan. "Kirain bakal ada doa panjang atau drama pengusiran roh jahat..."

Tapi pria itu, tanpa basa-basi, langsung bangkit, mengangguk penuh keyakinan, dan lari secepat mungkin. Para murid cuma bisa melongo. "Gile, orang itu bener-bener percaya gitu aja?" kata Yakobus.

Yesus berdiri dan menepuk bahu Petrus. "Kadang, iman nggak perlu banyak tanya. Cukup percaya. Itu sudah cukup besar bagi Allah."

Sementara itu di Kapernaum...
Di rumah pria itu, suasana duka mulai terasa. Para pelayan sudah menyiapkan kain duka karena anak tuan mereka semakin lemah. Tapi, tiba-tiba anak itu duduk tegak di ranjangnya, lalu bertanya, "Aku lapar. Ada nasi goreng?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun