Mohon tunggu...
Juven
Juven Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Alumni PJA (Paralegal Justice Award) Badan Pembinaan Hukum Nasional-KEMENKUMHAM RI

jepret lalu narasikan versi aku punya yang mungkin nyleneh dan agak beda, boleh kan?

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

PI Network Proyek Mimpi Tingkat Dewa?

26 Desember 2024   10:09 Diperbarui: 26 Desember 2024   10:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekosistem Pengguna: Jika Pi hanya digunakan untuk "menambang" di ponsel tanpa nilai nyata, pengguna bisa kehilangan minat. Ekosistemnya harus menawarkan kegunaan praktis, seperti pembayaran, perdagangan, atau kontrak pintar.

4. Transparansi dan Reputasi

Salah satu kritik utama terhadap Pi Network adalah kurangnya transparansi, terutama soal roadmap proyek, pengelolaan data pengguna, dan proses penambangan. Beberapa pihak juga menuduh bahwa Pi lebih mirip skema pemasaran daripada proyek crypto yang serius.

Reputasi ini bisa menjadi tantangan besar dalam membangun kepercayaan komunitas, yang merupakan fondasi dari keberhasilan proyek crypto.

Kesimpulan: Proyek Mimpi atau Tidak?

"Proyek mimpi" ini bisa menjadi kenyataan jika Pi Network mampu membuktikan klaimnya dengan:

Memperkenalkan kegunaan nyata (misalnya, pembayaran dengan Pi diterima di banyak tempat).

Membuka sistemnya ke publik secara transparan.

Menciptakan pasar yang kompetitif dengan nilai ekonomi nyata untuk Pi.

Namun, hingga kini, belum ada bukti kuat bahwa Pi akan menjadi cryptocurrency yang revolusioner. Banyak pengguna dan pengamat masih menilai Pi Network sebagai proyek yang belum pasti dan penuh risiko. Jadi, skeptisisme adalah hal yang wajar, sambil terus memantau perkembangan proyek ini.

Apa syarat jika pi network bisa menukar nilainya dengan mata uang real?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun