Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Perselingkuhan Tim Transisi vs PT Liga Indonesia

19 Januari 2016   12:19 Diperbarui: 19 Januari 2016   18:39 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PT Liga Indonesia, (calon) Pengantin Pria yang sedang patah hati...

Pertemuan antara PT Liga Indonesia dan 18 klub Indonesia Super League (ISL) di Hotel Park Lane, Jakarta, Sabtu (16/1/2016), menghasilkan dua terobosan besar. Pertama, PT Liga memastikan menggelar ajang jangka panjang nonproperti PSSI dengan tajuk Indonesia Super Competition. Kedua, membentuk PT baru yang diposisikan di bawah PT Liga Indonesia untuk menggelar event yang berlangsung pada Maret-November itu.

"Spirit mengambil keputusan itu adalah agar proses perizinan terpenuhi dan komersialisasinya bisa signifikan," ujar Joko. "Klub akan mengeset new company itu. Tetapi akan kami update ke klub 1-2 minggu ke depan," tambah Joko.

Meski dibuat oleh klub-klub LSI, PT baru itu juga akan menggelar ajang yang berada di level bawah, seperti Divisi Utama, Liga Nusantara, serta Liga Super Indonesia U-21. Maka, status PT LI hanya sebagai Technical Assistant. Namun, Joko masih enggan menjawab apakah PT baru itu akan bisa dengan santai berkoordinasi ke Tim Transisi. Sebab, BOPI dan Menpora Imam Nahrawi mengisyaratkan berkoordinasi dengan Tim Transisi sebagai salah satu syarat utama untuk menggelar ajang. (sumber: kompas.com)

BOPI, makelar perselingkuhan yang lama sepi order...

Atas rencana itu, BOPI siap memberi izin digelarnya kejuaran yang akan dihelat pada Maret hingga November 2016, asal PT LI berkoordinasi dengan Tim Transisi.

"Ini merupakan solusi yang baik, kompetisi dengan sifat independen. Kami akan melihat dan memantau secara penuh ISC 2016, jangan sampai kata independen tanpa melibatkan PSSI hanya terucap di bibir saja. Kami siap memberikan izin, asalkan PT Liga Indonesia berkoordinasi dengan Tim Transisi. Tim Transisi harus siap menempatkan diri untuk menjalankan fungsi dan tugas PSSI untuk sementara waktu," kata Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, di Jakarta.

"Jangan ada keterlibatan PSSI dulu. Ganti nama perusahaan dalam rangka indepedensi itu sangat bagus. Saya berpesan ke Tim Transisi untuk segera melakukan kesiapan. Mereka harus membentuk komisi-komisi seperti di PSSI. Ini kerja berat bagi Tim Transisi," ujar Heru. (sumber: tribunnews.com)

Tim Transisi, (calon) Pengantin Wanita si anak haram...

Seperti ditegasken Gatot S Dewoboro salah satu anggota, Tim Transisi memang sejatinya memang tidak sanggup menggelar kompetisi, meski tupoksinya adalah mengambil alih fungsi PSSI.

"Enggak...enggak...enggak (Tim Transisi gelar kompetisi), Piala Kemerdekaan saja kami masih kedodoran. Kami masih percaya PT Liga untuk menggelar kompetisi, biarkan PT Liga yang menggelar," kata Gatot (sumber: goal.com). Pada kesempatan lain mengomentari rencana PT Liga Indonesia dan klub2 ISL untuk menggelar ISC, Gatot mengatakan bahwa Tim Transisi tidak akan menjegal rencana tersebut asal tetap berkoordinasi dengan Tim Transisi.

Perselingkuhan Sebagai Jalan Pintas?

Bisa jadi, saat ini seluruh komponen yang terkait atau memaksa mengaitkan diri dengan urusan persepakbolaan nasional lagi gak sabar menunggu "momen langka" ini terjadi di jagad raya permainan berebut satu bola ini. PT Liga Indonesia (anak kandung PSSI) yang saat ini sedang berada di ujung patah hati, mendapatkan sinyal positif dari BOPI (makelar perselingkuhan yang sudah lama sepi order) untuk dipertemukan dengan Tim Transisi (anak ilegal dari SK Menpora tentang pembekuan PSSI, atau cucu haram dari Menpora, yang sebenarnya suda gatel mau bermain tapi bingung gimana caranya).. heu heu heu...

Bila dalam waktu dekat ini strategi perselingkuhan ini sampai terjadi, maka Indonesia (Imam Nahrawi) bakal dikenal dunia sebagai seorang tokoh muda pencipta "know how" reformasi tata kelola sepakbola nasional. Know How ini perlu dipatenkan kerana sangat jenuin dan unik, yang saking uniknya, sistem ini mungkin hanya akan dipakai di negeri kaya raya penuh susu dan madu ini. Bukannya negara lain gak mau ikut makai sistem ini, tapi ilmu mereka belumlah cukup untuk mengetahui dan memahami sistem ini, yang langsung atau gak langsung adalah produk ciptaan Imam Nahrawi yang tentu saja pendukung Persebaya 1927 yang belum tenang di alam kubur...

 

"Cinta tanpa ilmu itu lemah.. Ilmu tanpa Cinta itu berbahaya"

#salam sepakbola bodong...

"INDONESIA HARMONI - INDONESIA MERCUSUAR DUNIA"

heu heu heu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun