Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menpora, Pejuang atau Pengkhianat?

14 November 2015   08:14 Diperbarui: 14 November 2015   10:26 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekurangsiapan Menpora sungguh tidak bisa dibalut dengan kalimat seperti "kami sengaja tidak mempublikasikan roadmap dan blue print-nya, karena dikhawatirkan akan dihambat oleh pihak-pihak yang tidak ingin reformasi ini dilakukan". Alibi seperti itu bukanlah ciri khas seorang pemenang yang selalu dan selalu mencari dan menciptakan peluang, tetapi lebih menjurus ke perilaku seorang pecundang yang sukanya mencari dan menciptakan berjuta alasan pembenaran.

Satu lagi perilaku Menpora yang menunjukkan kekurangtahuan dan kekurangpahaman soal peta besar sepakbola global, adalah ngototnya mempertahankan cara pandang sempit relasi dengan organisasi sepakbola internasional FFA, terkini adalah soal akan dibentuknya Tim Khusus (Tim Kecil) oleh pemerintah yang berbeda dengan cara pandang luas FIFA yang akan membentuk Tim Ad Hoc yang berisikan sebagian besar pemangku kepentingan sepakbola nasional dengan supervisi dan naungan FIFA tentunya. Yang paling patut untuk direnungkan adalah perilaku Menpora terkait dengan produk lembaga penegak hukum yaitu PTUN dan PTTUN yang telah megabulkan gugatan PSSI saat menguji SK Pembekuan Menpora.

Isi penting putusan PTUN adalah "menunda berlakunya SK tersebut sampai dengan ada keputusan hukum tetap".. tetapi toh beliau tetap cuek dan jalan dengan rencana yang justru terkesan sangat tidak terencana. Di sini terlihat ketidakpatuhan atau ketidaktaatan Menpora dengan hukum di negeri ini...

Maka, sebait sajak sederhana ini cocok untuk Menpora sebagai bahan evaluasi dan refleksi:

ketidaktahuan itu membuat kita tersesat

ketidakpahaman itu membuat kita menderita/tersiksa

ketidaktaatan itu membuat kita celaka

Tugas pokok dan fungsi pemerintah jelas untuk melayani rakyatnya, Menpora melayani para pemuda-pemudi dan dunia olah raga, termasuk tapi tidak hanya urusan sepakbola. Pintar-bodoh, cantik/ganteng-jelek, kaya-miskin... semuanya rakyat negeri berdaulat ini yang harus dilayani oleh pemerintah. Di sinilah amanah tugas mulia ini ada di pundak Menpora yang sudah diberi kepercayaan dan kewenangan oleh Presiden Jokowi.

Upaya-upaya untuk mengungguli orang-orang atau kelompok atau organisasi (yang juga punya hak di tanah air ini) untuk sekedar mengganti atau mengusir segelintir orang yang tidak disukai dengan menggunakan kekuatan besar kekuasaan (apalagi hanya untuk merebut teritori kerajaan bisnis sepakbola nasional), sungguh langkah yang tidak bijaksana. Bahkan sejatinya, Menpora punya tugas membina orang-orang yang tidak baik atau kurang baik menjadi lebih baik lalu menjelma sbagai pribadi-pribadi yang unggul...

Maka, sebait sajak sederhana ini cocok untuk Menpora sebagai bahan evaluasi dan refleksi:

JIWA PEJUANG adalah upaya dan semangat untuk melayani semua orang dengan cara yang baik dan benar…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun