Mohon tunggu...
Justin Alfret Jaflean
Justin Alfret Jaflean Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

Just to learn to develop linguistic skills!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Brokenhome: Pengaruh terhadap Mental Anak

13 September 2024   11:42 Diperbarui: 13 September 2024   11:51 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Broken home, atau rumah tangga yang hancur, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental anak. Dampaknya bisa beragam dan bergantung pada banyak faktor, seperti usia anak, jenis perpisahan orang tua, dan dukungan yang diterima anak. Berikut beberapa pengaruh broken home terhadap mental anak:

1. Emosi Negatif

* Kecemasan dan Depresi:

Anak-anak yang berasal dari broken home lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi. Mereka mungkin merasa tidak aman, takut ditinggalkan, dan kehilangan rasa percaya diri.

* Kemarahan dan Perilaku Agresif:

Anak-anak mungkin mengalami kemarahan, frustrasi, dan kesulitan mengendalikan emosi mereka. Hal ini bisa berujung pada perilaku agresif atau penarikan diri.

* Kesedihan dan Kesepian:

Anak-anak mungkin merasa sedih, kehilangan, dan kesepian karena kehilangan orang tua atau keluarga yang utuh.

2. Perkembangan Sosial

* Kesulitan Berhubungan:

Anak-anak mungkin mengalami kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka mungkin merasa sulit untuk mempercayai orang lain atau membangun ikatan yang kuat.

* Masalah Perilaku:

Anak-anak mungkin menunjukkan perilaku yang tidak pantas, seperti melanggar aturan, berbohong, atau mencuri.

* Rendahnya Harga Diri:

Anak-anak mungkin memiliki harga diri yang rendah karena merasa tidak dicintai atau tidak layak.

3. Perkembangan Akademik

* Prestasi Akademik yang Menurun: Anak-anak mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah dan menunjukkan penurunan prestasi akademik.

* Ketidakhadiran Sekolah:

Anak-anak mungkin lebih sering absen dari sekolah karena masalah emosional atau perilaku.

4. Kesehatan Fisik

* Masalah Kesehatan Fisik:

Anak-anak yang berasal dari broken home lebih rentan mengalami masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan gangguan tidur.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua anak yang berasal dari broken home akan mengalami masalah mental. Banyak anak yang mampu mengatasi tantangan dan berkembang menjadi individu yang sehat dan bahagia. 

Dukungan dan bantuan dari orang tua, keluarga, dan profesional dapat membantu anak-anak mengatasi dampak negatif dari broken home. Terapi, konseling, dan kelompok dukungan dapat membantu anak-anak memproses emosi mereka, membangun keterampilan koping, dan mengembangkan hubungan yang sehat.

Berikut beberapa tips untuk membantu anak-anak yang berasal dari broken home

* Berikan dukungan dan kasih sayang: Pastikan anak-anak merasa dicintai dan didukung.

* Berkomunikasi secara terbuka dan jujur: Bicaralah dengan anak-anak tentang perpisahan orang tua dan jawab pertanyaan mereka dengan jujur dan pengertian.

* Tetapkan rutinitas yang stabil:

Rutinitas yang stabil dapat membantu anak-anak merasa aman dan terjamin.

* Cari bantuan profesional:

Jika anak-anak mengalami kesulitan mengatasi emosi mereka, cari bantuan profesional dari terapis atau konselor.

Ingat, setiap anak unik dan akan bereaksi terhadap perpisahan orang tua dengan cara yang berbeda.** Penting untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan anak-anak untuk mengatasi t

antangan dan berkembang menjadi individu yang sehat dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun