Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Lama dari Ladangku

2 Desember 2010   13:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

____ ,., ____

.

Apakah makna dari lah rasa
Sampaikanlah ia dalam bahasa

.

Apakah makna dari lah rindu
Tautkanlah ia, kau iring syahdu

.

Seberapa syahdu rindu terpaut
Sebanyak rasa yang nak kau rajut
.
____ ,., ____

.
“Sudah, Paman! Bagaimana hadiahku?”
“Bagus... Tapi apa tidak sedikit aneh?”
“Aneh bagaimana maksud Paman?”
“Gurindammu itu apa memang untukku? Rasaku kok tidak ya?
“Hehehehehe.... sebetulnya gurindam itu buat si kembang kol, Paman.”
“Wortellll jahatt!!!” raung kembang kol mendadak marah karena tidak terima.
“Maaf, kuncup putihku yang kehijauan, aku terlalu senang bertemu dengan Paman Petani. Aku ingn memberikannya hadiah, tapi tak punya apa-apa. Ya sudah, kuberi saja gurundam ini.” Jelas si Wortel membela diri.
“ya sudah... jangan marah lagi, kembang kol. Walau gurindam tadi itu katanya untukku. Tapi kan Wortel membacakannya di sampingmu. Kau pun mendengarnya juga kan? Anggap saja itu memang untukmu.”

.

Mereka pun berbaikan kenbali... Lucu juga melihat polah para tanamanku ini.
.
“Tunggu.. perasaan tadi aku lihat Tomat? Kemana dia sekarang?”
“Itu dia, Paman!” tunjuk si kembang kol dengan daunnya.
“Hei, Tomat! Mengapa kau pergi dan bersembunyi?”
“A... Aku Ma..lu , Paman. Semnetara si Wortel memberikanmu hadiah, tapi aku tak bisa memberikan hadiah sama sekali.”
“Ooo... Itu rupanya... Tak usah malu begitu Tomat. Baiklah aku yang akan memberikan hadiah.”
“Hadiah?”
“Ya! Aku akan memberimu hadiah ‘Talibun’.”
“Hah!! Tallibaann??” jawab mereka bersamaan.
“Ta-Li-bun... Bukan taliban. Jangan salah sebut, nanti bisa-bisa Paman kena hujat lagi loh.”
“heheheh.... Oiya Paman, memangnya talibun itu apa?”
“Talibun itu salah sajak yang terdiri dari 6-20 baris. Setengah dari isinya adalah sampiran dan setengah sisanya adalah isinya. Rima-nya pun ada ketentuannya, contohnya untuk yang 6 baris, rimanya a-b-c-/a-b-c. begitula dengan kelipatan bilagan genap berikutnya sampai 20 baris”
“21 boleh gak, paman?” tanya si Wortel.
“Ya jelas gak bisa lah,. Lagipula itukan ganjil bagaimana memilah menjadi 2. Kamu ini kok ngawurr”
“hehehe... Soalnya aku sering liat tulisan 21 gitu paman, katanya sih nama bioskop. Minggu depa aku juga mau ngajak kembang kol nonton di 21! Kebetulan ada film bagus. Judulnya ‘Carrots of the caribbean’ kereen paman!”
“Hush jangan mimpi deh... gak level tau nonton sama kamu di 21. Aku biasanya tuh di XXI, kalau enggak di Blitzmegaplex bareng mbak dwi yang suka nonton trus bikin postingan resensi di Kompasiana,” balas kembang kol sok gengsi.
“Yaudah perkara nonton. Itu urusan kalian, sekarang Paman mau bacaain talibun buat Tomat nih”
“Silahkan, Paman. Waktu dan lapak kami sediakan. Lanjut!”

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun