Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Love Story] Mawar dan Burung Buruk Rupa

30 Oktober 2010   17:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepak sayap rapuhnya taklah seanggun sulaman indah tangan seribu peri

Parau terdengar dari paruh yang mengusam

Mencari dan terus mencari

Apa yang ia cari

Sebutir cintakah yang ia ingin

Pantaskah cinta itu untuknya

**

Terbang lah terbang

Ikutilah kemana kepak sayap membawamu

Ke taman hati yang kau tuju

Dalam keindahan taman hati yang membuatnya terjerat dalam hasrat

Tuk memberi

Bukan memiliki

Tuk berbagi

Bukan sekedar menagih

**

Mawar

Dalam kuntum indahmu yang memutih

Takkah kau rasakan betapa hangat kata yang ia beri

Dari parau suara nya

Dari paruh nya yang mengusam

**

Mawar

Dalam kuntum indahmu yang memutih

Takkah kau sambut ia dengan riangmu

Bukan dengan angkuhmu

Bukan dengan acuhmu

**

Kini kutatap dalam haru taman hati itu

Tak ada lagi kicau parau dari paruh yang mengusam

Tak ada lagi indah mawar dalam kuntumnya yang memutih

*****

Jakarta, 30 Oktober 2010

Terinspirasi dari kisah burung buruk rupa yang mencintai bunga mawar putih, namun sang mawar putih menolak dan mengeluarkan satu syarat yang sangat sulit kepada sang burung sebagai penolakan, untuk mendapat cintanya burung tersebut harus bisa merubah warna sang mawar menjadi merah, sang burung lantas mematahkan sayapnya dan darah yang mengalir dari tubuhnya membuat warna kuntum mawar putih menjadi merah. sang burung tersebut akhirnya mati hanya tuk memenuhi permintaan sang mawar yang dicintainya...  (status temen di facebook)

Catatan: sebenarnya tulisan ini saya post sekitar tanggl 30/10/2010 jam 11-an malam, tapi entah kenapa bisa terposting lagi ke tanggal 31/10/2010 pukul 00.42.

mohon infonya kalau ada yang tau penyebabnya?

terima kasih....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun