Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kematian Seorang Geisha (Antara Cinta, Kehormatan dan Kesetiaan Seorang Samurai) - Bag. 2

24 Oktober 2010   18:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Oh anak ini, siapakah anak ini, tuan?” sambil tersenyum seolah menduga-duga ada sesuatu hubungan antara aku dan gadis kecil. Dasar wanita! Pikirku.

“kudengar kau memerlukan pelayan di rumah okiya ini? kubawakan gadis kecil ini, mungkin saja bisa kau jadikan pelayan disini”

“Benar sekali tuan, memang kami memerlukan pelayan. Terima kasih tuan sudah sudi membantu” sambil matanya yang terus menatap kearah gadis kecil itu.

"Coba kau berdiri nak, biar kulihat dulu" sambungnya lagi

Gadis kecil itu berdiri dan dilanjuti dengan mama-san yang mendekat dan melihat gadis kecil tadi dengan tatapan yang cukup menelanjangi. aku pun cukup jengah melihat caranya memandangi gadis kecil itu, itupun baru ia hentikan setelah melihat wajah ketidaksenanganku

“Tapi tuan, melihat fisik gadis kecil ini, apa cocok sebagai pelayan? Ia akan jauh terlihat cantik dengan hiasan putih yang menghiasi wajahnya dan balutan kimono [5] dan Obi [6] yang serasi. Tentunya tuan sendiri tahu, okiya hamba ini sudah berhasil mencetak banyak maiko [7] menjadi geisha yang ternama”

“Mama-san!”

“Baik tuan, hanya pelayan, hanya pelayan saja”

****

(Bersambung)

Jakarta, 24 Oktober 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun