Tutwuri Handayani
Berada di belakang bukan berarti menjadi terbelakang. Toh, pemimpin pun harus punya kapasitas untuk menampung ide bawahan atau karyawan. Berada di belakang, entah karena posisi atau situasi, mestilah 'handayani', memberi daya kekuatan (power) dan memberi efek dukungan positif. Posisi atau situasi di belakang bukan berarti mandeg, berhenti untuk rela ditinggalkan. Bukan itu! Berada di belakang adalah panggilan untuk tetap 'tutwuri', mengikuti dan berjalan bersama. Bukankah kawanan bebek yang digembalakan atau burung yang bermigrasi dengan terbang bersama melakukan hal itu. Posisi dan situasi tidak menjadikan besar kepala atau minder. Setiap orang punya kapasitas masing-masing dalam mendukung pekerjaan yang lain. Apalagi membangun jaringan yang lebih luas.
Selamat Hari Pendidikan Nasional!
Marilah menjadi pekerja di bidangnya yang dilandasi panggilan masing-masing. Panggilan suci ini berasal dari Allah ketika mempercayakan ciptaannya untuk kita tumbuh kembangkan dan lestarikan. Panggilan suci yang tak pantas kita rusak hanya karena obsesi, ambisi, dan keserakahan tak berujung.
Salam Damai ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H