Bagi Indonesia yang menjadi rumah bagi jutaan UKM, peluang ini tentu saja harus dimanfaatkan. Kekuatan UKM untuk bergerak lebih cepat dan menyodok lebih jauh harus dimanfaatkan merambah ke pasar global melalui berbagai platform digital yang dapat diakses semudah menggerakkan jemari. Apalagi, performa UKM Indonesia di kancah ecommerce masih belum mumpuni.Â
Dari aspek penetrasi pasar misalnya, produk-produk UKM yang listing di ecommerce lokal masih di bawah produk impor. Menurut Septiana Tangkari, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika, sekitar 60% pasar ecommerce masih dikuasai produk impor.Â
Data Kementrian Koordinator Perekonomian bahkan lebih mengejutkan. Dikatakan bahwa hanya 6-7% produk lokal yang listing di marketplace. 93-94% persen adalah produk impor.Â
Di tengah terjepitnya nilai tukat mata uang rupiah, dominasi produk impor di marketplace tentu amat menyedihkan. Apalagi marketplaceini digadang-gadang sebagai leading sectorindustri digital di Indonesia. Bila tak lekas dibenahi, digital pardiseIndonesia justru menjadi panggung bagi produk impor.
*Penulis adalah Direktur Eksekutif Tali Foundation dan Praktisi Ekonomi Digital |Konsultan digital beberapa merek nasional
**Artikel ini terbit di kolom opini harian Republika edisi Jum'at (7/9/2018) dengan judul Manfaatkan Surga Digital
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H