Dagang itu bicara tentang mental..
Mental bahwa dagang :
Tak selalu laku,
Tak selalu mulus..
Kadang sepi pembeli..
Kadang ramai pembeli..
Kdg untung banyak
Kadang untung dikit..
Seringkali juga rugi banyak..
Tapiii....
Seni berdagang tetaplah indah...
Saat laku...
Rejeki itu derasnya sederas air hujan yang paling deraas...
Tapiii...
Saat sepi...
Sepinya seperti kemarau yang kering, sekering kerontang...
Juga hening...
Dan inilah yang mesti dijalani, bagaimana pun Allah menentukan takdir-Nya
Dan yang harus terus diyakini adalah:
Inilah jalan nafkah...
Yang terkandung berlimpah di dalamnya banyak berkah...
Inilah jalan nafkah..
Yang bisa memperbanyak teman & menambah kawan juga menjalin tali siraturrohim yang erat agar sehati..
Inilah jalan nafkah...
Yang Rasul dan para Sahabat melakukannya...
Inilah jalan nafkah,
Yang 9 pintunya terbuka..
Untuk mereka yang mau bersusah payah tanpa keluh kesah...
Dan juga yang mesti diingat..
Harta hasil dagang, bukanlah kekayaan apa yang bisa kita belanjakan...
Tapi...
Sebesar apa dari harta itu bisa bermanfaat untuk membahagiakan keluarga juga orang lain..
Karena kebahagiaan hakikatnya adalah saat kita mampu membahagiakan keluarga juga orang lain...
Semakin banyak uang yang kita kumpulkan, semakin banyak orang yang bisa kita bahagiakan...
Jadi...
Teruslah berdagang...
Teruslah memburu omzet juga profit tentu juga sedekah yang banyak...
Sedikit banyak hasil yang di dapat tetap indah, karena itu adalah seni berdagang...
Sepinya hasil dagangan, memberikan kita pahala bersabar.
Larisnya dagangan, memberikan kita ladang pahala bersyukur..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H