Mohon tunggu...
Juru Martani
Juru Martani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@jurumartani.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Polemik Tank Leopard: Habibie dan Jokowi Ada Benarnya

24 Juni 2014   01:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:27 6698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita bisa mengingat kembali sejarah, ketika pertama kali Belanda, memasuki wilayah RI dulu. Negara penjajah masuk melalui laut dengan menggunakan kapal besar(induk) dan menurunkan ribuan pasukan infanteri bersama puluhan kendaraan lapis baja. Belanda datang, menyerang dan langsung menguasai basis pertahanan kita. Mereka menggunakan tank untuk menyerang negara kita bukan ? Sedangkan kita hanya bisa bertahan, sebab waktu itu negara kita tak punya cukup kekuatan militer untuk melawan mereka. Sekali lagi disini yang saya tekankan adalah keberadaan tank sebagai kendaraan untuk menyerang.

Namun demikian bukan berarti kita tidak butuh tank sebagai kendaraan perang. Sebab tank juga bisa diperlukan terutama untuk melawan kekuatan infanteri musuh. Tetapi Tank Leopard adalah  termasuk Main Battle Tank MBT), jenis tank besar dengan bobot dan persenjataan berat. Tentu penggunaan tank jenis ini juga harus sesuai kebutuhan dan medan, sebab selain tak mudah didalam pengiriman ke medan pertempuran, juga pergerakannya yang dinilai lambat.

Justru yang lebih diperlukan adalah seperti jenis tank yang dimiliki oleh kesatuan Marinir kita, yaitu tank amphibi. Tank tank amphibi yang lebuh ringan ini yang seharusnya diperbanyak selain perlengkapan senjata macam meriam dan kapal kapal perang untuk memperkuat persenjataan TNI angkatan Laut khususnya kesatuan Marinir untuk meningkatkan kemampuan TNI dalam melindungi seluruh wilayah negara kita yang terdiri dari banyak pulau.

Malaysia malah membeli persenjataan Anti Tank

Sebagai negara yang cinta damai, bukan berarti kita negara penakut. Sama sekali tidak. TNI tak akan sedikitpun memberi kesempatan kepada negara lain untuk memasuki apalagi menguasai sebagian wilayah negara kita. Namun lebih bijak seperti yang  dilakukan oleh negara tetangga kita Malaysia, entah kebetulan atau memang sebagai jawaban atas rencana kita membeli ratusan tank dari Jerman, mereka justru sedang membeli Rudal/Roket anti tank Kornet-E buatan Rusia, juga rudal anti tank dari Afrika Selatan.

Dalam hal ini, Malaysia cerdik juga, mereka tak perlu mengeluarkan biaya tinggi dengan membeli tank tank yang harganya  mahal untuk sekedar  bertahan melawan serangan musuh. Cukuplah melengkapi pasukan infanteri mereka dengan persenjataan ringan semacam Kornet-E, namun kemampuannya sungguh dahsyat, sebab dapat melumpuhkan tank sekelas leopard sekalipun dari jarak jauh (3 - 5 km)

Tank banyak dilumpuhkan oleh serangan roket

Sebagaimana data peperangan yang saya dapatkan, bahwa pada banyak kasus penggunaan MBT seperti Tank Leopard (Jerman), Abrams (Amerika) dan Merkava (Rusia) oleh negara penyerang dalam perang di timur tengah, selalu dapat dilumpuhkan oleh negara/pihak yang bertahan, hanya bermodalkan Roket/Rudal semacam  Kornet-E.

Sebagai tambahan informasi sbb :

1. Pada invasi ke irak tahun 2003 lalu, terdapat 20 tank Abrams milik tentara Amerika dihancurkan oleh roket Kornet-E bikinan Rusia
2. Pada perang antara Israel dan Hisbullah di Lebanon, 30 unit Merkava, tank andalan Israel buatan Rusia (setara dengan tank leopard) juga dilumpuhkan dengan senjata roket oleh pejuang Hisbullah.
3. Dalam perang Siria, sebanyak 200 unit tank berbagai jenis, berhasil dihancurkan juga hanya dengan menggunakan senjata rudal dan basoka.

Hal ini sesungguhnya memberikan gambaran bahwa didalam medan tempur, kendaraan berlapis baja seperti tank sekelas Leopard pun dapat dengan mudah dapat dilumpuhkan hanya dengan menggunakan persenjataan ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun