Mohon tunggu...
friedrich sis
friedrich sis Mohon Tunggu... -

cinta perdamaian

Selanjutnya

Tutup

Humor

Wartawan Gadungan

1 Februari 2011   12:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:59 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

“Pemred (Pemimpin Redaksi) Koran XXX yang sekarang, siapa mbak?” kata Sengkluh untuk mengecek pengetahuan mbak itu.

“Hmmmm… Si XXXXX,” jawab dia.

Wah, beneran ini mbaknya. Dia hanya mengaku-aku wartawan, pikir Sengkluh. Menyebut nama pemimpin redaksi saja salah. Kok, mengaku sudah bertahun-tahun bekerja di Koran XXX.

“Tuh, si Parto, mbak. Kenal mukanya, kan?” kata Sengkluh.  Kebetulan sekali, saat itu Parto nongol di pintu gerbang.

Si mbak kaget. Lalu, dia minta pamit dengan terburu-buru. Katanya, dia sedang ditunggu teman. Tapi sebelum pergi, dia bilang aslinya tugasnya bukan wartawan, tapi bagian percetakan.

Para wartawan sebenarnya tahu kalau si mbak ini bohong sejak mengaku tidak kenal Parto yang sudah senior. Tetapi, mereka tidak mengambil tindakan, misalnya menangkapnya, lalu melaporkan ke polisi, seperti banyak kasus di daerah lain.

Waktu itu, Sengkluh dan teman-temannya menaruh rasa kasihan dengan si mbak. Apa yang dia lakukan itu, mungkin satu-satunya cara yang terpikirkan untuk bertahan hidup. Mereka juga kasihan, karena suatu hari nanti, bisa jadi si mbak akan benar-benar kena getahnya bila tetap nekad memakai cara seperti itu untuk mencari nafkah. (Cerita-cerita seputar wartawan nakal klik di sini)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun