Saya kira The Mummy 1999 mengadaptasi bersi 1932 ini. Namun versi 1999 menampilkan fantasi serangan belalang seperti cerita Nabi Musa. Tentunya teknologi filmnya lebih maju.
Selain  dari sejarah penggalian pyramid, film-film tersebut sangat dipengaruhi oleh karya sastra Victoria yang memuat banyak klise naratif utama yang lazim dalam genre tersebut.
Di antaranya  mumi yang membalas dendam pada pengganggu makam mereka  "Lost in a Pyramid  The Mummy's Curse", cerpen karya  Louisa May Alcott (terbit 1869). Ceritanya tentang ekspedisi ke mesir yang dilakkan Paul Forsyth dan Profesor Niles.  Mereka mengusik makam seorang pendeta perempuan di sebuauh  piramid cheops dan membawa sebuah kotak berisi benih.
Forsyth kemudian membakar kotak benih itu namun ada satu benih yang lolos dan digunakan Evelyn menanam sekuntum bunga putih yang ternyata beracun dan membawa petaka bagi Evelyn menjaid antara mati dan hidup  mirip yang terjadi pada mumi.Â
Saya baru tahu May Alcott bukan hanya menulis Little Women.
Penulis Novel Dracula, Bram Stoker ternyata juga menulis ceirta mumi bertajuk "The Jewel for Seven Stars" tebritan 1903 yang berkisah tentang seorang arkeolog dan temannya ingin menghidupkan mumi seorang pendeta perempuan Ratu Tera. Â Namun yang terjadinya petaka memakan korban jiwa.
Mumi Mesir dalam film biasanya memiliki kekuatan magis atau supranatural yang sering dikaitkan dengan status mereka dalam kehidupan -- sehingga banyak mumi dalam film berperan sebagai Imam Besar atau Pendeta Wanita.
Hal ini terkait langsung dengan gagasan bahwa Mesir kuno sendiri menyembunyikan pengetahuan yang mendalam dan misterius dan gagasan itu muncul dalam cara Mesir kuno digambarkan baik dalam fiksi maupun non-fiksi.
Baca; Mummy StoriesÂ
Berbeda dengan cerita tentang vapir, werewolf, atau zombie, kebangkitan mumi adalah kesalahan manusia yang mengobrak-abrik makam kuno yang berlebihan atas nama ilmu pengetahuan. Mereka mengabaikan kearifan lokal hingga mengundang kebangkitan kekuatan jahat dan mencelakakan si penerobos tetapi juga manusia sekitarnya.
Irvan Sjafari