Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apakah Makanan Laut Aman dari Kontaminasi Mikroplastik? Ini Kata Berbagai Penelitian

10 Januari 2025   09:55 Diperbarui: 10 Januari 2025   09:55 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut salah seorang peneliti,  Ekolog Laut Universitas Adelaide Nina Wootton menguturkan sekira  94,2 persen ikan, 90 persen hewan laut jenis  krustasea (seperti kepiting dan udang), dan 93,5 persen moluska yang mereka teliti terkontaminasi.

"Ada masalah tingkat pertumbuhan dan dampak pada kesehatan populasi yang menyebabkan kelangsungan hidup keturunan untuk bereproduksi terganggu," kata ahli ekologi laut dari Universitas Adelaide  Nina Wootton  seperti dilansir situs FDRC 

Dia berharap hasil riset dari Tim Universitas Adelaide berkontribusi melahirkan  praktik dan inovasi teknis untuk mengurangi plastik di lingkungan dan menjaga ekosistem yang sehat. Apalagi hal ini menyangkut ancaman terhadap sektor makanan laut.

Sementara para peneliti dari Konservasi Lautan Universitas Toronto juga menemukan bahwa saat ini makanan manusia yang berada di darat maupun laut tidak akan lepas dari kontaminasi mikroplastik,

Tim Konservasi Lautan Universitas Toronto menemukan partikel mikroplastik dalam 88 persen sampel makanan berprotein di 16 jenis, termasuk makanan laut, daging babi, daging sapi, ayam, tahu, dan tiga alternatif daging nabati yang berbeda. Ternyata tidak ada perbedaan, semua terkontaminasi.  Sumber:  Food Safety   

Mereka juga meneliti sampel udang dari berbagai jenis  baik dengan kepala maupun udang kupas, fillet ikan pollok Alsaka tanpa kulti, ayam ngget, steak sirlon, potongan daging babi, dada ayam, nuget nabati, daging sapi gilling nabati.  

Tim peneliti mendapatkan 44 persen mikrolastik yang teridentifikasi adalah jenis serat, yang paling umum berada di lingkungan dan tiga puluh persen jenis pecahan plastik.

Dengan menggunakan data survei dari studi terkait, para ilmuwan memperkirakan orang dewasa Amerika akan mengonsumsi, rata-rata, 11.500 mikroplastik per tahun.

Paparan tahunan dapat mencapai 3,8 juta mikroplastik per tahun jika dihitung menggunakan tingkat mikroplastik tertinggi yang ditemukan pada setiap jenis protein dan tingkat konsumsi protein rata-rata yang dilaporkan.

Bagaimana dengan Indonesia? Sama saja.  Menurut situs Universitas Airlangga  dalam studi kasus di Pulau Biawak, Jawa Barat, pada Februari 2023 tim peneliti menemukan adanya mikroplastik pada sedimen mangrove dan ikan terumbu karang yang ada di sana. Sumber: Universitas Airlangga   

Mereka mengumpulkan lima belas individu ikan terumbu karang dari tiga famili taksa berbeda.  Tim melakukan analisis dnegan dukungan mikroskop monocular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun