Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ma Petite Histoire (12) Nonton Langsung Konser AFI 2005

30 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyanyi Tiwi eks T2 Tiwi-Foto:(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )

Sepanjang sejarah kontes pencarian bakat menyanyi 2000-an, hanya dua yang masuk catatan harian saya dengan porsi yang cukup besar. Itu artinya saya punya ketertarikan personal secara pribadi, yang "dibela-belain" menonton minggu per minggu,  yang pertama ialah Akademi Fantasi Indosiar 2005 dan yang kedua The Voice Kids Indonesia Musim Keempat 2021.  Keduanya masuk dalam catatan harian saya.

Meskipun yang AFI 2005 hanya ada empat catatan, tiga di antaranya hanya kontes eleminasi AFI digelar di Kelapa Gading di mana saya bekerja di media lokal di sana hingga bisa meliput atau nonton cukup jalan kaki dari kantor.

Alasannya, kalau The Voice Kids Indonesia 2021 karena salah seorang coach-nya adalah idola saya Yura Yunita karena ingin tahu apa murid-muridnya ini kelak di blantika musik Indonesia mencuat, seperti halnya dia dididik almarhum Glenn Fredly.  Apa dan siapa murid-muridnya kini masih saya hunting dan butuh waktu menulis updatenya,

Nah, kalau  AFI 2005 yang pertama salah satu jurinya adalah AB Three, di mana waktu itu saya juga penggemar salah seorang personelnya Cynthia Lamusu. Muncul dari mana pengganti Lucy Rahmawati ini dan lagu "Auraku" yang diciptakannya memikat.  Hingga saat ini bersama Widy dan Nola menjadi Be3 masih eksis.

Kedua, saya menjagokan dua kontestan AFI 2005 yaitu Indri dan Tiwi, juga sempat Tika.  Feeling saya benar, Tika dan Tiwi kemudian bersatu membentuk T2 dan menjadi alumni AFI yang paling sukses dalam sejarahnya dan Indri juga sampai saat ini tidak begitu menonjol, tetap masih eksis.

Duet bernama lengkap Kartika Yudia Ramlan, kelahiran 5 April 1986 dan Prastiwi Diarti, kelahiran  5 Februari 1986  merilis album bertajuk OK pada 2007 dan menyabet Platinum Award. Berapa single seperti "Lelaki Cadangan" mendapatkan sambutan dari kalangan remaja.

Namun seiring dengan setelah mereka menikah T2 meredup dan bubar sekitar 2014. Fenomena keduanya menarik, keduanya tidak menang AFI 2005 namun paling sukses. Secara keseluruhan AFI 2005 mendapat rating yang cukup bagus setelah sempat anjlok setelah AFI pertama dan kedua.

Film Fantasi

Pada 2 April 2005 saya menonton film "Fantasi" di Cinere yang cukup menjanjikan masa ini sebagai terobosan film Indonesia yang sedang bangkit waktu itu. Para pemainnya dalah peserta AFI 1 dan AFI 2 dengan setting sekolah musik bernama Fantasi. 

Kisahnya tentang inta segitiga antara Bunga, yang diceritakan seorang artis sinetron (Cindy AFI)  dan Ronald (Micky AFI) serta pelayan kafe bernama Indah (Rini AFI). Mereka sedang mempersiapkan petunjukkan berjudul "Jakarta Cinderela", cerita dalam cerita.

Akting yang pemain dari AFI boleh dibilang tidak buruk walau basic mereka bukan artis, mungkin karena rata-rata menjadi diri mereka sendiri, natural dan sisanya pemain professional seperti Mathias Muchus, Lidya Kandouw, Cut Mini bisa menghidupkan cerita.

Sinematografinya mirip operette sekolahan, tetapi koreografinya "top habis" tak kalah dengan film India. Musik dan lagu-lagunya bagus walau banyak tembang 1970-an dan 1980-an.

Yang menarik setelah film selesai diputar, ada dua bintang AFI-entah siapa- yang datang ke bioskop dan langsung diserbu bukan saja para penonton remaja dan ABG tetapi juga bapak-bapak dan ibu.   Film ini mengalahkan film remaja lainnya yang waktu itu diputar bersamaan di bioskop.

9 Mei 2005

Saya mulai menonton konsep eleminasi yang terbagi dengan dua kelompok Hip dan Hop secara langsung pertama kali pada 9 Mei 2005 Kelompok HOP di Britama Sportsmall, Kelapa Gading, Jakarta Utara-ternyata tidak seramai dan segempita yang saya lihat di layar kaca. Masuk pun tidak ketat.

Kursi yang ramai hanya di depan, lebih merupakan supporter para kontestan lebih banyak didominasi anak-anak, ABG dan orangtua yang terpaksa ikut.  

Sebanyak 10 kontestan pada hari itu (tadinya 11). Sukar ditebak siapa yang terleminasi , karena tadinya rangking satu bisa kegeser dan yang  ter bawah bisa ke atas.  Sebab satu orang bisa SMS sebanyak-banyaknya, bukan one man one vote.

Pada konser itu saya sudah menjagokan Indri dari Makassar dan Tiwi dari Bandung.  Tetapi Tiwi mampu membawakan lagu "Kubahagia" dari Melly Goeslaw sebagai lagu penutup.

Pembawa acaranya Najib menjadikan reuni trio AB Three. Najib dan AB Three (Najib adalah presenter Asia Bagus di mana para personel AB Three mengikuti kontes pencarian bakat itu) . Mereka memplesetkan lagu Kopral Jono sebagai Kopral Najib.

Komentar yang banyak yang klise seperti jangan membawakan lagu seperti penyanyi aslinya. Ada komentator yang cerdas seperti, Cynthia pada Indri: "Kamu minggu lalu lebih baik dan nada tinggi ada yang kurang."

Nola memuji Iwa yang membawakan sebuah lagu dari Glenn Fredly dibilangnya lebih bagus dari penyanyi aslinya. Namun sebagian penonton dan pengaat entertainment tahu Nola pernah pacaran dengan Glenn. 

Ajang ini seperti dunia mimpi yang menyulap orang biasa jadi selebritis atau seperti tagline film Fantasi: Ketika mimpi datang kepadamu, kerjarlah mimpimu."

23 Mei 2005

"Indri, selamat datang di dunia industry musik. Perjalanan masih panjang. Hati-hati terpleset."

"Tiwi! Malam ini istimewa! Fresh and Cute. Tetapi harus ditingkatkan kualitasnya masa begitu saja."

Itu komentar Tri Utami, vokalis Krakatau kepada para calon academia kelompok HOP.

Nonton eleminasi AFI kelompok Hop di Britama Sprtmall (kedua kalinya). Menarik! Saya kira pertarungan antara pertimbangan pasar (popularitas) dan kualitas.  Dua jago saya yang komentator Tri Utami saya kutip mewakili kedua tipe itu dan dua-duanya ada dalam diri saya. Indri kualitas dan Tiwi pertimbangannya pasar.

Seperti dunia film Indonesia saat n misalnya antara film rejama Ada Apa dengan Cinta atau Arisan?  Waktu pooling FFI 2004 kemarin 65% lawan 13%.  Memang film berkualitas tetap ada pasarnya  tetapi sampai seberapa besar?

Kalau hitung-hitungannya popularitas maka kuat-kuatan beli pulsa, indikasi daya beli pengemar beli kasetnya?  Kelompok HOP ini sangat menengangkan. Di awal acara Iwan sempat menggejutkan menggeser Bojes, tetapi di ujung acara terleminasi.  Penonton di sekitar saya dna termasuk saya tegang ketika Indri masuk tiga terbawah.  Tetapi  Tri Utami bilang: Indri selamat! Mungkin Tri Utami berpikir rasional.

Entah mengapa dibanding waktu saya menonton pertama tidak sebanyak sekarang, paling banyak di kursi bawah. Tetapi kini di tribune barat, tribune barat,  hingga tribunneselatan penuh. Saya kira ini kombinasi fanatisme daerah dan dinamuka anak muda kontemporer sekaligus lihat papan pengumuman. "Warga Pulomas Dukung Ade".  Warga Pulomas  banyak pendatang dari Manado.

Najib meledek: "Ini bukan pertandingan sepak bola!"

Penampilan busana dan rambut tiga personel AB Three menarik dan atraktif, terutama Cynthia Lamusu yang memesona.  Mereka cocok dengan para peserta AFI 2005 yang lebih young dan fresh.

AB Three ketika jadi juri AFI 2005-Foto: Alrian/Dokumentasi Irvan Sjafari (Info Kelapa Gading)
AB Three ketika jadi juri AFI 2005-Foto: Alrian/Dokumentasi Irvan Sjafari (Info Kelapa Gading)

30 Mei 2005

Wi (Tiwi), kamu cantik, diikuti pintar nyanyi juga dong.

Indri, welcome to the world.

Trie Utami di Konser Eleminasi Kelompok Hop.

Konser ini memilih 6 akademia. Kemenangan besar bagi Bandung yang menempatkan dua wakilnya. Hop menempatkan  Tiwi dan HIP menempatkan Tika.

Kalau saya rasional, saya memilih Indri (kalau ada keharusan cowok milih cewek), sebab dia rendah hati. Suaranya bagus dan dia mau belajar.

Tetapi kalau saya emosional saya memilih Tiwi, bukan saja karena dia cantik, tetapi dia simbol masa kecil saya yang gelisah. Luka dan suka yang bercampur yang sukar dilepaskan. Masa kecil di Bandung.

Akhirnya biar adil, saya mengirim 6 SMS untuk Tiwi dan 6 SMS untuk Indrinya. Keduanya lolos menjadi academia 12 besar.  Bersoraklah Irvan seperti ABG lain.

26 Juni 2005

Kontes 12 besar akademia berlangsung ketat.  Pada tiga besar perolehan SMS dari Indri, Bojes dan Ade tidak terlalu jauh antara11-13 persen. Di Papan tengah ada  Tika, Tiwi dan Rizwar antara 9-10 persen (lihat tabel).   Saya sendiri mengirim 13 SMS. 10 untuk Indri, 2 untuk Tiwi dan 1 untuk Tika.

Tabel Penghitungan SMS  Ilustrasi: Irvan Sjafari dari pengamatan di televisi 
Tabel Penghitungan SMS  Ilustrasi: Irvan Sjafari dari pengamatan di televisi 

Ternyata tiga besar yang saya catat pada 26 Juni 2005 itu juga menggambarkan posii tiga besar grand final. Indri, Bojes dan Ade pada 3 September 2005 di Jakarta Covention Center. Ketiga finalis membawakan tiga lagu untuk merebut pooling SMS dari pemirsa.  Sayang saya sendiri sedang berada di Bandung tidak menonton final langsung maupun melalui televisi.

Dari jejak yang saya dapat di Youtube, Ade Alfonso membawakan lagu "Pergi untuk Kembali",  Indri membawakan "Kuakui" milik Dewi Sandra, tetapi yang saya lihat dan dengar  justru menyanyi bersama AB Three menyanyikan lagu "Kerinduanku" dan "Hasratku". Mungkin bukan pertunjukan  final.

Ade Alfonso meraih juara pertama dengan perolehan pooling 40 persen, sementara Indri di tempat kedua 31,88 persen dan Bojes yang menjadi favorit pada awalnya berada pada posisi ketiga dengan  21,95 persen.   Baca: Ade Alfonso Jawara  AFI 2005

Irvan Sjafari

Foto:

Penyanyi Tiwi eks T2 Tiwi dalam sesi pemotretan Dr.SW Intimate Holistic Care di kawasan Kebayoran Lama, belum lama ini. (KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun