Ajang ini seperti dunia mimpi yang menyulap orang biasa jadi selebritis atau seperti tagline film Fantasi: Ketika mimpi datang kepadamu, kerjarlah mimpimu."
23 Mei 2005
"Indri, selamat datang di dunia industry musik. Perjalanan masih panjang. Hati-hati terpleset."
"Tiwi! Malam ini istimewa! Fresh and Cute. Tetapi harus ditingkatkan kualitasnya masa begitu saja."
Itu komentar Tri Utami, vokalis Krakatau kepada para calon academia kelompok HOP.
Nonton eleminasi AFI kelompok Hop di Britama Sprtmall (kedua kalinya). Menarik! Saya kira pertarungan antara pertimbangan pasar (popularitas) dan kualitas. Â Dua jago saya yang komentator Tri Utami saya kutip mewakili kedua tipe itu dan dua-duanya ada dalam diri saya. Indri kualitas dan Tiwi pertimbangannya pasar.
Seperti dunia film Indonesia saat n misalnya antara film rejama Ada Apa dengan Cinta atau Arisan?  Waktu pooling FFI 2004 kemarin 65% lawan 13%.  Memang film berkualitas tetap ada pasarnya  tetapi sampai seberapa besar?
Kalau hitung-hitungannya popularitas maka kuat-kuatan beli pulsa, indikasi daya beli pengemar beli kasetnya?  Kelompok HOP ini sangat menengangkan. Di awal acara Iwan sempat menggejutkan menggeser Bojes, tetapi di ujung acara terleminasi.  Penonton di sekitar saya dna termasuk saya tegang ketika Indri masuk tiga terbawah.  Tetapi  Tri Utami bilang: Indri selamat! Mungkin Tri Utami berpikir rasional.
Entah mengapa dibanding waktu saya menonton pertama tidak sebanyak sekarang, paling banyak di kursi bawah. Tetapi kini di tribune barat, tribune barat,  hingga tribunneselatan penuh. Saya kira ini kombinasi fanatisme daerah dan dinamuka anak muda kontemporer sekaligus lihat papan pengumuman. "Warga Pulomas Dukung Ade".  Warga Pulomas  banyak pendatang dari Manado.
Najib meledek: "Ini bukan pertandingan sepak bola!"
Penampilan busana dan rambut tiga personel AB Three menarik dan atraktif, terutama Cynthia Lamusu yang memesona. Â Mereka cocok dengan para peserta AFI 2005 yang lebih young dan fresh.