Jakarta, 20...
Mitra, tahukah kamu bahwa nenek moyang ikan paus adalah hewan darat yang diperkirakan  hidup sekira lima  juta tahun yang lalu, dinamakan para ilmuwan sebagai paikicetus. Tengkoraknya ditemukan di kaki gunung Himalaya pada 1994. Nenek moyang ikan paus ini berkuku dan berbulu dan carnivora.
Pada 1994 itu juga para ahli menemukan tengkorak ambulocetus di Pakistan, dari ciri-ciri fisiknya hidup di  tepi pantai dan merupakan hewan amfibi.  Para ahli menduga ambulocetus adalah tahapan berikutnya dari evolusi ikan paus.
Ciri-ciri fisiknya, kakinya menyerupai bebek mempunyai selaput dan keempat kakinya berjari, giginya runcing dan ukuran tubuhnya seperti singa laut.
Pada tahap berikutnya, para ahli menemukan fosil di India yang dinamakan rodochetus, tahap berikutnya dari ikan paus yang sudah berenang di lautan dangkal yang diperkirakan hidup 27 juta tahun lalu.
Sementara ikan paus pertama adalah nenek moyang baleen whale, yang bernama mystacodon salenensis  diperkirakan sudah  hidup 15 juta tahun lalu. Fosilnya ditemukan di Peru.
"Apakah nenek moyang ikan paus di darat bisa bernyanyi seperti para cicit-cicitnya?" kamu pernah menanyakan itu, bukan? Â Ayah kita hanya terkekeh mendengar pertanyaan kamu.
"Belum ada penelitian tentang itu yang saya dengar," jawab saya waku itu. "Tetapi jenis ikan paus yang paling pandai bernyanyi ialah ikan paus bungkuk. Suara ikan paus itu  makin keras ketika angin bertiup kencang."
Kamu hanya termanggu. Â
Maaf saya tidak hadir pada minggu-minggu pertunjukkan konser kamu. Padahal kamu butuh dukungan keluarga, ibu kita sekali-sekali datang karena dia juga punya kesibukan di Singapura. Baju rancangannya sedang dipamerkan.