Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hippies di Amerika Serikat dan Jerman Barat 1960-an, Catatan Awal

21 Desember 2024   11:29 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:29 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hippies adalah reaksi terhadap era di Amerika 1950-an yang disebut sebagai era kelimpahan, di mana jumlah warga yang menjadi kelas menengah lebih.  Amerika Serikat menjadi makmur karena Perang Dunia ke Dua tidak dirasakan di negerinya, sementara Eropa justru bergantung pada AS sebagai salah satu faktornya.

Ironisnya banyak dan ironisnya kaum hippies justru berasal dari kelas ini.  Perang Dingin, ancaman perang nuklir menjadi kekhawatiran bagi kaum muda.  Perang Vietnam merupakan sasaran protes mereka.   Hippies muncul bersamaan dengan gerakan sipil terkait rasialisme terhadap kaum kulit hitam pada era 1960-an. 

Terlepas dari soal moralitas yang kontroversial, hippies adalah reaksi terhadap zaman di negara-negara Barat yang mapan, jadi tidak muncul begitu saja.  Bagi saya film "Across The Universe" yang pernah saya tulis adalah gambaran yang tepat tentang komunitas ini.

Baca: Catatan Pribadi: Review The Across Universe, Cinta Lawan Perang.

Oh, ya entah apa kata Ahmad Saelan kalau melihat masyarakat Eropa (juga Amerika Serikat)  sekarang, apakah mengalami kerusakan atau baik-baik saja?   Anda bisa menilai sendiri. Tetapi apa yang dia kemukakan tetap menarik sebagai fenomena dalam sejarah sosial budaya  dunia.

Irvan Sjafari

 

Foto: https://nikhilkamath499.medium.com/the-hippie-movement-6383fe720cf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun