Secara pribadi saya termasuk memberikan apresiasi terhadap program makan siang gratis yang kemudian menjadi program Makan Bergizi Gratis.  Apalagi anggaran yang dijanjikan pemerintah Presiden Prabowo Subiano pada awalnya  Rp15.000 per anak setidaknya akan memberikan dampak bermanfaat bagi dua pihak.
Pertama anak itu  sendiri mendapatkan makanan bergizi dan kedua UKM seperti Warung Tegal jika dilibatkan dalam program ini akan mendongkrak pendapatan mereka karena meluasnya basis pasar. Â
Sebagai orang yang makan di warung nasi rakyat dengan Rp15.000 bisa mendapatkan nasi dengan sepotong ikan tongkol, daging cincang, udang plus sayur bayem, sayur asem, sayur kacang panjang.  Kalau nasi, sayur dengan sepotong ayam atau sepotong daging rendang  bisa mencapai Rp18.000.
Harga itu bisa ditekan ke Rp15.000 kalau jumlah yang dipesan cukup besar. Karena nasi ayam geprek dengan lalapan ada yang menjual Rp15.000. Bahkan ada rumah makan Padang serba Rp13.000 dengan ayam, daging cincang, kecuali rendang Rp15.000.
Sekalipun dalam hati kecil saya punya pertanyaan bagaimana dengan limbah yang akan ditimbulkan kalau dengan cara dipesan? Apakah makanan itu akan dikirim dengan styrofoam atau memakai bahan yang ramah lingkungan. Kalau yang terakhir biaya pemaketan akan lebih mahal tetapi imbas lingkungannya lebih kecil.
Nah, pertanyaan muncul ketika Presiden Prabowo Subianto menyampaikan revisi bahwa anggaran begrizi gratis itu  hanya Rp10.000 per anak/ ibu hamil per hari.  Keputusan ini dinyatakan pada 29 November 2024  Baca: Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10.00, Dapat Apa Saja? Kompas 1 Desember 2024
Bagaimana reaksi Warung Tegal yang awalnya memberikan harapan tinggi terhadap program itu, karena berpotensi omzet mereka? Ketua Koperasi Warung Tegal Nusantara Mukroni yang waktu September lalu menjawab pertanyaan saya melalui Whatsapp pada 7 Desember 2024 Â bahwa penurunan anggaran makan bergizi gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu memberikan berapa pertanyaan.
Pertama apakah dengan jumlah Rp10 ribu dapat memenuhi kebutuhan gizi harian? Dengan Rp10.000 maka variasi menu pun akan terbatas, sementara harga makanan semakin meningkat. Apalagi paket makanan itu bukan karbohidart tetapi juga protein, sayuran dan buah-buahan.
Lembaga yang bergerak di bidang gizi dan pendidikan melihat bahwa anggaran sebesar itu dapat membatasi variasi menu dan akses terhadap sumber gizi utama seperti protein, sayuran, dan buah-buahan. Persoalan lain yang menunggu ialah harga bahan makanan yang terus meningkat.
Dengan Rp10.000,  warteg memberikan  Pertama, nasi setengah porsi, oreg tempe dan kerang balado. Opsi kedua, nasi setengah porsi, usus ayam, teri balado atau nasi satu porsi dengan sayur," ungkap Mukroni.