Aktivis muda Indonesia bergerak di bidang  lingkungan berharap INC-5 mengeluarkan keputusan mengikat untuk penanganan sampah plastik di hulu, bukan hanya di hilir.
Tugas para ranger Yayasan Penyu Indonesia (YPI)  di beberapa tempat konservasi di wilayah Kabupaten Berau, seperti di Pulau Mataha dan Pulau Bilangbilangan, Kalimantan Timur bertambah.  Para relawan ini bukan hanya menjaga lokasi telur penyu, tetapi juga ikut membersihkan pantai dari  sampah plastik.
Hal ini diungkapkan oleh Communication and Campaign Officer YPI, Alya Daniyah Rosyadah, mereka harus ikut membersihkan sampah plastik. Â
"Para   ranger kami yang bertugas menjaga pantai-pantai peneluran penyu di berbagai wilayah Indonesia. Mereka kerap  smenemukan jejak penyu yang  berbalik arah  saat hendak bersarang. Hal itu terjadi  karena jalurnya terhalang oleh sampah plastik atau bangkai kayu. Selain itu penyu tersangkut sampah merupakan realitas yang kerap kami hadapi, " tutur Alya menjawab pertanyaan tertulis saya.
Sampah plastik menjadi tantangan besar di seluruh lokasi program perlindungan penyu yang dijalankan oleh YPI, meskipun tingkat keparahannya bervariasi.
Bahkan di pulau-pulau tak berpenghuni, ranger  dari YPI masih menemukan sampah plastik yang terbawa arus. Para ranger melakukan identifikasi dan mendapatkan sampah tersebut tidak hanya  berasal dari Indonesia tetapi juga dari negara lain, seperti Malaysia, Filipina, dan Brunei.
Sampah plastik sering kali termakan oleh penyu karena bentuknya menyerupai makanan alami mereka yaitu ubur-ubur. Akhirnya, tidak hanya penyu yang terdampak, tetapi juga manusia.
Sampah plastik yang tercacah menjadi mikroplastik kini telah masuk ke rantai makanan kita, membawa risiko jangka panjang bagi kesehatan ekosistem dan manusia.
Itu sebabnya kata Alya, YPI mendukung pendekatan full-life-cycle yang sedang dibahas dan diusulkan dalam pertemuan Komite Negosiasi Antarpemerintah  terkait polusiplastik ke 5 (INC-5)
"Menurut kami, strategi ini menawarkan solusi komprehensif untuk menangani masalah plastik secara holistik, mulai  dari produksi hingga pembuangan. Mencegah pencemaran plastik dari sumbernya adalah langkah awal untuk bisa melindungi ekosistem," papar Alya.