Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Naik Kereta Ekonomi Zaman Now? Tidak Lagi "Menyiksa Diri"

25 Oktober 2024   09:20 Diperbarui: 25 Oktober 2024   09:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam kereta Jayabaya-Foto: Dokumentasi Pribadi

Hanya saja ada yang berubah, saya seperti kehilangan mengobrol dengan sesama penumpang ketika naik shuttle, apa karena jadi lebih individual  atau memang zaman berubah karena era digital.  Mereka asyik dengan Blackberry dan ponsel androidnya dengan Facebook dan belakangan WA. Akhirnya saya juga.

Naik kereta jarak jauh saya alami ikut rombongan nikahan sepupu ke Madiun pada 2007 naik Gajayana Eksekutif, lalu Agustus 2015 ada tugas sebuah majalah wisata ke Yogyakarta, yaaa...karena eksekutif ya nyaman-nyaman saja. Masih beli di loket. MCK bagus itu yang terpenting, perjalanan malam dan tiba di Yogyakarta dini hari.

Sayangnya saya tidak berani beli tiket pulang sekalian karena takutnya liputan jadwal molor dan benar. Akibatnya pulang naik bus karena kehabisan tiket.

Kereta Ekonomi Jayabaya

Nah, baru September 2023 naik kereta api ekonomi Jayabaya ke Malang untuk suatu urusan pribadi. Pesan lewat online yang baru saya lakukan jadi tahu tanggal berapa yang penuh. Sampai di Stasiun Senen saya beli tiket pulang-pergi belajar  pengalaman ke Yogykarta. Ingin merasakan sih.

Pada waktu ini KAI sudah dipimpin Didiek Hartantyo, yang kabarnya sudah membawa banyak perbaikan termasuk di kereta ekonomi. Jadi ingin tahu seperti apa perubahannya. Benarkah Mendidiek lebih baik?

Perjalanan pribadi untuk urusan pribadi ini mengingatkan saya pada lagu penyanyi favorit saya Yura Yunita: Kuampiri Engkau Meskipun kau jauh. Sendiri kutempuh hanya untuk bertemu denganmu. 

Ternyata, kereta ekonomi nyaman kok. Semua penumpang dapat tempat duduk yang nyaman. Kereta ekonomi pakai AC. Bayangan menyiksa diri pun sirna. Bisa tidur, kalau mau, tinggal sewa bantal, tetapi saya memilih nggak tidur.

Pelayanan makanan dan minuman berkala. Namun saya hanya minum kopi karena makan saya bawa pakai misting dan air minum melalui tumbler karena berada di desk lingkungan hidup menghindari membuat sampah.  Tetapi akhirnya ketika dua botol tumbler habis beli botol air mineral saja karena perjalanan sekitar 12 jaman, membuat air habis.

MCK, bagus kok, saya bahkan bisa wudhu dan salat di tempat duduk. Tersedia air yang cukup dan layak. Ini olak ukur kedua setelah tempat duduk dan AC untuk kenyamanan kereta.

Kebersihan? Bersih. Berkala petugasnya hilir mudik dari gerbong ke gerbong. Jadi naik kereta ekonomi berasa eksekutif memang benar. Tetapi itu Kereta Jayabaya di jalur utara tidak tahu di jalur selatan yang kabarnya lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun