Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hiking, Pendakian Gunung Tektok, "Pop Culture"

12 Oktober 2024   19:34 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:39 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pendakian Gunung: Sumber: kemenparekraf.go.id

Pendakian Gunung Tektok ini menjadi sorotan karena bukan dilakukan pada gunung-gunung yang berada di bawah ketinggian 3.000 metery ang memungkinkan hal itu. Selain itu pendakian gunung dilakukan secara opentrip yang anggotanya tidak saling mengenal. 

Apa yang dialami Naomi Daviola di Gunung Slamet merupakan contoh hal itu. Catat ketinggian gunung itu 3.432 mdpl.  Dia selamat dan ditemukan tim SAR yan menurut beberapa pencinta alam senior  dari ceritanya  dia punya pengalaman dan pengetahuan yang cukup. 

Pendaki senior dari Wanadri Indonesia Evy Sylviani mengatakan cara Naomi mengirit roti yang dia punya dan air di botol mineral 1,5 liter, hingga berdiam diri di jalur  sudah menunjukkan bahwa pendaki remaja berusia 17 tahun ini sudah punya pengalaman. 

Sementara kalau orang awam kerap mencari sungai dan mengikuti alirannya. Hal itu berbahaya karena banyak satwa juga kerap turun ke sungai untuk minum. Selain itu berjalan di pinggir sungai banyak batu-batu dan licin, serta potensi  bertemu jurang.

Sebelumnya pelajar sebuah SMKN di Semarang ini juga pernah mendaki gunung pernah mendaki Gunung Unggaran dan Gunung Andong. Baca:  Cerita Naomi Daviola Setyani.  

Evy mengungkapkan tidak semua gunung bisa diterapkan untuk pendakian tektok, apalagi kalau pesertanya merupakan orang yang baru pertama kali mendaki gunung.  Pendakian seperti ini   hanya cocok  untuk gunung kecil yang biasa jadi tempat wisata. Gunung yang direkomendasikan pendakian tektok pemula adalah Gunung  Papandayan, Gunung Tangkuban Parahu,  Gunung  Prau.

Sebuah kawasan yang cocok untuk Tektok di Jawa Barat-Foto: Irvan Sjafari
Sebuah kawasan yang cocok untuk Tektok di Jawa Barat-Foto: Irvan Sjafari

Namun pendakian gunung berubah menjadi pop culture yang dilakukan kaum urban, yang kemudian menjadi populer ketika sejumlah selebritas ikut mempopulerkan. Belum lagi sejumlah film layar lebar seperti 5Cm (2012), Romeo+Rinjani 2015 ikut mendongkrak hobi yang cukup ekstrem ini.

Menurut Muhammad Doriski, pendiri pencinta alam di almamaternya SMKN 1 Ngasem dan aktivis Komunitas Pencinta Alam Sejati (PAS) pendakian gunung mulai menjadi tren semenjak berkembangnya  sejak adanya sosial media.

Keberadaan media sosial membuat informasinya tersebar secara cepat sehingga destinasi eksotis di gunung yang terlihat bagus dengan berbagai pemandangan menjadikan daya pikat pembacanya  untuk melakukan aktivitas pendakian terutama kalangan remaja yang mulai mengeksplorasi diri.

"Banyak dari anak-anak muda yang tidak begitu memahami peralatan pendakian yang dibawa  sering kali menyepelekan pendakian yang aman, anak-anak muda yang masih duduk di kelas SMP/ SMA bahkan baru tahu fungsi alat ketika dijelaskan saat menyewa," ujar pria yang karib disapa Dori yang punya jasa persewaan alat-alat pendakian ketika saya hubungi 12 Oktober 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun