Amerika Serikat juga menjadi  jawara dalam kekerasan di sekolah. Sebuah survei terkait kejahatan dan keamanan di sekolah yang dilakukan Pusat Survei Pendidikan Nasional (NCES) pada Januari 2024 mengungkapkan sekira  857.500 insiden kekerasan dan 479.500 insiden nonkekerasan tercatat di sekolah negeri pada  2021  hngga 2022.
Survei itu menyebutkan sekira 67 persen sekolah negeri melaporkan setidaknya satu insiden dengan kekerasan dan 59 persen mengalami satu insiden non kekerasan.
NCES juga mengungkapkan sekitar 71 persen sekolah menengah negeri di AS mempunyai sedikit satu insen kepemilikan atau distribusi obat-obat terlarang.
Baca: Rilis NCES tentang kekerasan di Sekolah AS Â Â
Mudahnya mendapatkan senjata api juga membuat masalah kekerasan di sekolah AS.  Pada  2024, menurut riset Every Towns setidaknya terjadi 160 insiden penembakan di lingkungan sekolah.  Insiden ini menyebabkan 46 orang tewas dan 106 lainnya luka-luka di seluruh negeri.
Data yang disebutkan artikel itu bahkan mengungkapkan kenyataan mengerikan setiap tahun, lebih dari 4.000 anak-anak dan remaja ditembak dan tewas. Sementara  lebih dari 17.000 terluka.  Baca: Gunfire on School Grounds in The United States.  Â
Salah satu contoh kekerasan sekolah yang mengerikan di AS ialah insiden Columbine High pada 20 April 1999 di Columbine, Colorado,. Insiden ini menyebabkan 12 siswa dan satu guru tewas. Â Pelakunya adalah Dylan Klebold, 17 tahun, dan Eric Harris, 18 tahun, membuat video dan meminta maaf pada orangtua mereka sebelum melakukan kejadian.
Mengapa terjadi kekerasan di sekolah?  Warganet di Amerika Serikat menuding mudahnya mendapat senjata api, pengaruh video kekerasan yangmudah diakses,  memberikan stimulus. Amerika Serikat juga mempunyai budaya populer  kekerasan seperti tercermin dalam film-filmnya.  Negara ini juga memasok sebagian besar hiburan kekerasan duniaÂ
Baca: America'S Culture ViolenceÂ
Dalam sejarahnya kenakalan anak muda tercermin dalam film "Rebel Without A Cause" (1956), "West Side Story" (1961), di mana anak muda membentuk geng-geng sebaya melakukan kenakalan. Â Jadi kekerasan di kalangan remaja mempunyai akarnya dalam perjalanan sejarah budaya Amerika Serikat.