"Kami juga bingung, majalah itu, nomor buku tiba-tiba saja ada sejak berapa tahun lalu. Â Setahu kami tidak pernah ada majalah Notonogoro."
Chichi membaca isi artikel yang semuanya terkait cerita tentang ramalan Jayabaya, kecuali artikel tentang Ken Dedes kembali moksa karena kekuatan jahat.  Dia  melihat secarik kertas Ken Dedes, Roof Lantai 24.
Dia kemudian bergegas ke Roof Lantai 24, diikuti oleh tiga mahasiswa yang ingin tahu rupanya. "Wah, kalau mau content ikut dong!"
Namun ketika dia naik lift, pria tinggi tegap yang tadi dicurigai Chichi ingin masuk dalam lift. Rupanya dia pembunuh bayarannya? Lalu Chichi chat pada Nur Aisyah. Pembunuhnya membuntuti aku, minta back up.
Chichi dan tiga mahasiswa tiba di  Lantai 24.  Dia terkejut laki-laki yang dimaksud sudah menunggu  bersama dua laki-laki lain di salah satu spot.  Di sana ada seorang tentara ikut berjaga.  Begitu Chichi tiba kecuali laki-laki berbaju kotak-kotak biru dan tentara dengan mata awas berlutut.
Laki-laki itu mengeluarkan mahkota emas dari tas ransel entah bagaimana dia dapatkan dan meletakannya di kepala Chichi.
"Selamat kembali dari moksa,  Ratu kami  Ken Dedes!"  ucap mereka yang berlutut.
Pria berbadan tegap yang membuntuti keluar dan hendak menyerang dengan keris entah bagaimana lolos.
"Awas Mas!" teriak Chichi. Namun laki-laki itu justru menyerang Chichi.
Tetapi tentara itu menembak dengan peredam bunyi dan dia rubuh.
"Aku berhasil mengubah sejarah. Â Dia dari kelompok ingin mencegah kembalinya Ken Dedes," kata laki-laki itu.