Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perempuan Kepala Daerah, Biasa Saja, Jatim Pertarungan Politisi dengan Teknokrat

6 September 2024   20:07 Diperbarui: 6 September 2024   20:07 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia mundur dari Bupati untuk maju sebagai legislator. Namun  beberapa programnya berhasil terutama di bidang kesehatan, misalnya sebagian puskesmas di wilayahnya sudah dilengkapi fasilitas rawat inap.

Karawang hingga saat ini hanya sekali dipimpin oleh perempuan, sisanya berlatar belakang menak (waktu masa Belanda) dan tentara masa Orde Baru.

Tentu saja Banten, dipimpin Ratu Atut Chosiyah walaupun berhenti jadi gubernur karena menghadapi masalah korupsi. Kenaikannya juga diduga karena punya latar belakang  Sang Ayah Haji Hasan, tokoh yang berpengaruh. Tetapi dia juga punya pendidikan sarjana.

Puluhan perempuan sudah memimpin daerah pasca reformasi termasuk Airin Rachmi Diany pernah memimpin Tangerang Selatan sebelum menjadi kandidat Gubernur Banten, ada Khofifah Indar Parawansa, pertahana Gubernur Jawa Timur, Tri Rismahairni, pernah menjadi Wali Kota Surabaya dengan prestasi menakjubkan.

Kini Khofifah dan Risma saling berhadapan dan sudah saya duga. Hanya Risma yang bisa menahadapi kepopuleran Khofifah dalam Pilgub Jawa Timur 2024 ini.  

Latar belakang pendidikan keduanya bagus, Khofifah lulusan Ilmu Politik dari  Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia, Tri Rismaharini  dari Institut Teknologi 10 November.  

Pilgub Jawa Timur

Petarungan di Pilgub Jawa Timur menjadi menarik, karena mengingat kandidat punya latar belakang pendidikan yang berbeda. Sementara kalau dari segi budaya politik masyarakat Jawa Timur sudah terbiasa dengan memimpin perempuan. Kabupaten Banyuwangi saat ini juga dipimpin perempuan.

Ketika memimpin Surabaya, Tri Rismarini dengan latar belakang arsitektur membangunan taman-taman di Surabaya, berhasil dalam kebersihan dan lingkungan yang menyebabkan Surabaya memenangkan adipura tujuh kali berturut-turut, menutup kawasan prostitusi Dolly.

Sementara Khofifah ketika memimpin Jawa Timur dinilai berhasil membangun sektor pertanian.  Data dari Badan Pusat Statistik mengungkapkan produksi padi dari 2020 hingga 2022 produksi padi di atas 9,5 juta ton, di atas Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Cagub ketiga adalah  Luluk Nurhamidah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa  merupakan calon yang termuda, kelahiran 1971.  Dia tidak pernah memimpin daerah tetapi menjadi anggota legislatif  2019-2024 dan punya latar belakang pendidikan Kebijakan Publik dari Lee Kuan Yew School.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun