"Justru solusi jangka panjang itu jika tidak ada lagi plastik yang dibuat untuk ecobrick. Itu artinya tidak ada lagi saset, plastik sekali pakai yang kini menjadi salah satu masalah lingkungan," terang alumni jurusan Fisika ITB dan Magister dari Universitas Parahyangan Bandung ini.
Program ini dipilih untuk menjawab permasalahan di Desa Mekargalih. Untuk mengurnagi sampah di kalangan masyarakat menengah ke bawah memang ecobrick bisa membantu, tetapi untuk tidak jangka panjang.
"Namun di Bandung, program ini tidak didorong. Karena di kota itu ada program Kang Pisman yang memisahkan sampah organik dan anorganik yang lebih efektif," pungkas Tini.
Peneliti dari organisasi kajian ekologi dan lahan basah (Ecoton) Muhammad Alaika Rahmatullah ketika dihubungi terpisah mengatakan ecobrick adalah solusi semu.Â
Dikatakannya, ecobrick dapat membantu mengurangi sampah plastik yang tercecer di lingkungan tapi tidak dapat mengatasi akar masalahnya yaitu produksi plastik sekali pakai yang berlebihan dan ketergantungan masyarakat pada penggunaan plastik sekali pakai.
"Ecobrick beresiko menjadi tumpukan sampah yang tersembunyi, pada akhirnya tetap membutuhkan penanganan. Lebih efektifnya mengurangi penggunaan plastik dari awal dan mencari alternatif yang lebih berkelanjutan," ujar pria yang karib disapa Alex ini ketika saya hubungi, 3 September 2024.
Lanjut Alex, ecobrick bisa dikatakan sebagai salah satu solusi untuk mengelola sampah plastik yang sudah ada di lingkungan, terutama jika digabungkan dengan regulasi yang menghentikan penggunaan plastik sekali pakai.
Dengan adanya regulasi yang membatasi atau melarang produksi dan distribusi plastik sekali pakai, aliran sampah plastik baru dapat dihentikan.
Sementara itu, ecobrick dapat digunakan untuk memanfaatkan plastik yang sudah terlanjur ada, mencegahnya mencemari lingkungan lebih lanjut. Tapi, ini sifatnya sebagai solusi sementara dalam menangani sampah yang sudah ada.
"Upaya pengurangan dan penggunaan kembali tetap menjadi arus utama untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan plastik sekali pakai," imbuh Alex.
Meskipun para pegiat lingkungan menilai ecobrick hanya menjadi solusi jangka pendek, namun pembuatan ecobrick menjadi tren di berbagai tempat terutama di kalangan kampus.