Yang satu lagi terkejut. Â "Ada apa nih?"
Namun tujuh beruang berbulu maroon itu bermunculan di sekelling mereka. Â Entah dari mana. Â Pemburu yang satu lagi mencoba membuka bungkus itu tetapi justru tersedot ke dalam. Hebatnya bola pernagkap itu ada lubang untuk bernafas.
Dua ekor beruang itu menatap padaku, kemudian salah satu membuka ikatan kami dengan mudah.
"Kalian bebas dan pergilah. Kami sudah berhasil menangkap buruan kami spesies yang paling istimewa di Bumi."
Mereka bicara pada kami dengan telepati. Jerat yang berhasil membuat manusia tak berdaya. Rupanya pondok  yang diceritakan Rafika itu jerat. Jelas mereka lebih cerdas.
Tanpa banyak bertanya aku membawa Rahma meninggalkan hutan itu. Beruang maroon itu sudah meninggalkan semacam kunang-kunang dan memberi kami petunjuk jalan. Mahluk itu membalas budiku.
"Mahluk apa itu? Dan mereka akan dijadikan apa?"
"Ingat kakaktua yang di dalam botol?" jawabku.
Irvan Sjafari
Depok, 23 Agustus 2024.
Foto: Surya/Ahmad Zaimul  https://jateng.tribunnews.com/2015/06/25/mereka-tega-masukkan-burung-ke-semangka