Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Suhu Panas Ekstrem, Sampai Mana Manusia Tahan? Ini Kata Penelitian

20 Agustus 2024   16:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   16:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.bandarlampungpost.com/nasional/2408555526/bmkg-ungkap-5-hal-penyebab-cuaca-panas-ekstrim-indonesia-Pixabay.

Penelitian lama menunjukkan suhu bola panas 35 derajat Celcius (sekitar 55 derajat Celcius suhu thermometer bergantung kelembaban) dapat berakibat fatal pada manusia. Namun penelitian baru mengungkapkan angkanya bisa lebih rendah. 

Suhu  panas ekstrem akibat pendidihan global (bukan lagi pemanasan) sebagai imbas emisi karbon menjadi ancaman keberlangsungan umat manusia dan mahluk hidup lainnya di muka Bumi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam situsnya mencatat 489 ribu kematian terjadi akibat panas setiap tahun sejak 2000 hingga 2019.  Dari jumlah itu 45 persen korban meninggal di Asia dan 36 persen di Eropa.  

Angka kematian tertinggi diraih Eropa pada Juli hingga Agustus 2003 di mana 70 ribu jiwa melayang akibat gelombang panas.  Sementara Rusia pada 2010 mencatat angka kematian 56 ribu jiwa hanya selama 44 hari.

Sejumlah kota di dunia pernah mengalami suhu tertinggi. Jeddah misalnya menembus 52 derajat Celcius pada 22 Juni 2010. Pada 20 Agustus 2024 suhunya 36 derajat  Celcius. Namun 4,6 juta populasi manusia di kota ini bisa beradaptasi. 

Kota Mexicali di Meksiko pada 28 Juli 1995 pernah menyentuh angka 52 derajat Celcius dan pada 19 Agustus 2024 mencatatkan angka 37 derajat Celcius. Suhu rata-rata tertinggi sekira 42 derajat Celcius.  Meskipun suhunya panas hingga saat ini kota ini bisa didiami sekitar satu jiwa penduduk.

Hingga timbul pertanyaan sampai pada suhu panas berapakah manusia bisa bertahan hidup?  Sebagai informasi tempat terpanas di muka Bumi masih dipegang Death Valley (namanya saja sudah mengerikan) yaitu sekira 55 derajat Celcius.

BBC pada 21 Agustus 2020 melaporkan cerita Brandy Stewart  yang bekerja di Taman Nasional Death Valley bahwa keringat menguap begitu cepat hingga tidak sempat dirasakan.  Pada papan peringatan disebutkan untuk berada di luar di atas pukul 10 tidak direkomendasikan.  Namun masih ada sekitar ratusan orang tinggal di tempat itu.  Berarti masih bisa ditoleransi tentunya dengan adanya AC.  

Nah, Nature pada edisi 14 Agustus 2024 melaporkan penelitian yang dilakukan oleh suatu tim di Brisbane, Australia yang dipimpin oleh Ollie Jay. Dia membangun sebuah ruangan iklim cangguh  untuk membuat simulasi gelombang panas saat ini dan masa mendatang. 

Pemimpin laboratorium  kesehatan dan panas Universitas Sydney ini melibatkan sejumlah relawan di bawah pengawasan medis yang ketat untuk memahami fisiologis mereka ketika mengalami gelombang panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun