Sementara Sang Bapak sebelahnya memaksa anaknya minta maaf sama Norma. Kalau ukuran badan mereka sepantar. "Kamu dibanting ya...rasakan. Bikin malu tentara saja!"
Lalu pembicaran cair. Ketika kedua remaja itu minta maaf. Â Bahkan cerita David para ayah sedang menjalin komunikasi dengan anak kampung di Kuningan.
"Aku jadi guru olahraga di berbagai sekolah...melatih berenang anak-anak untuk dia bisa makan bersama adik-adiknya, sementara ibu kami sudah sepuh," cerita Jilly.
Mereka saling cerita tentang petualangan di alam bebas.
Yang terjadi malah Jilly dan Samson mau ikut ke pulau Seribu.  Begitu juga David  diminta ayahnya Andre Janis juga ikut akhirnya Angku juga menyuruh Lutfi dan kawan-kawannya ikut. "Kalau kurang uang, biar Angku yang tambah."
Widy bersorak. "Jadi ramai."
"Baiklah," kata Azrul. "Kamu menang Norma."
"Risiko Zrul, kita punya istri masih remaja, masih ingin main," bisik Syafri.
Yogyakarta, 9 Agustus 2014
Gendis  kembali menemani aku. Sebetulnya tidak perlu menawarkan diri guide sukarela. aku Bahkan dia menunggu aku di hotel. Dia ingin sekali jadi penulis wisata.  Kunjungan pertama kami adalah Benteng Vredeburg.  Namun rupanya dia ingin tahu kalau wartawan wisata bagaimana meliputnya?
Bagian dalam benteng itu menarik. Ruang tengah lapang. Namun yang paling aku suka ialah diorama menggambarkan Perang Diponegoro hingga akhir Perang Kemerdekaan. Toiletnya juga bersih.