Pesta pernikahan ramah lingkungan pertama di Garut dan dia mengharapkan menular pada pasangan yang akan menikah.
Mereka bertekad  menerapkan rumah tangga ramah lingkungan di kompleks perumahan, mulai dari gerakan memilah sampah.  Mereka  berhemat dengan air bekas mandi, air keran tersisa untuk menyiram tanam. Tetunya juga menyediakan tong sampah organik dan anorganik.Â
"Sampah organik kita setor pengelola kompleks untuk jadi kompos. Sementara sampah botol plastik  disetor ke rumah botol kemudian dijual," pungkasnya.  Â
Di luar negeri isu pernikahan ramah lingkungan menjadi wacana yang mengkhawatirkan. The Guardian pada Mei lalu mengungkapkan rata-rata pernikahan di Amerika Serikat menghabiskan sekira 60 metrik ton CO2. Hal ini sama dengan 71 penerbangan pulang pergi dari New York ke Los Angles. Â Untuk mengatasi dampak itu diperlukan 60 juta pohon.Â
Jadi kalau ada dua juta pernikahan pada 2022, bisa dibayangkan apa dampak lingkungannya. Kate Wrat dan Midfulness Wed mengatakan elemen pesta pernikahan yang beirmbas pada emisi karbon adalah jumlah tamu yang tinggi, sisa makanan dan pilihan pada pakaian serta dekorasi.
Praktisi pernikahan berkelanjutan di Inggris Michelle Miles menyarankan para pasangan menggunakan bunga lokal hidup untuk dekorasi, memilih makanan produk lokal dan bukan impor, kalau perlu menyewa tanaman pot.Â
Dia juga mengingatkan agar penggunaan daging sapi untuk makan pesta dihindarkan dan lebih makanan hijau atau vegan.
Irvan Sjafari
Sumber Lain:
https://www.theguardian.com/wellness/article/2024/may/02/sustainable-eco-friendly-wedding