Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ini Kisah Pernikahan Ramah Lingkungan dari Garut

18 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 18 Juli 2024   10:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acep Luman Nul Hakim dan pasnagannya-Foto: Koleksi Acep Lukman Nur Hakim

Pesta pernikahan ramah lingkungan pertama di Garut dan dia mengharapkan menular pada pasangan yang akan menikah.

Edukasi di tengah resepsi-Foto: Koleksi Acep LUkman Nurhakim
Edukasi di tengah resepsi-Foto: Koleksi Acep LUkman Nurhakim

Mereka bertekad  menerapkan rumah tangga ramah lingkungan di kompleks perumahan, mulai dari gerakan memilah sampah.  Mereka  berhemat dengan air bekas mandi, air keran tersisa untuk menyiram tanam. Tetunya juga menyediakan tong sampah organik dan anorganik. 

"Sampah organik kita setor pengelola kompleks untuk jadi kompos.  Sementara sampah botol plastik  disetor ke rumah botol kemudian dijual," pungkasnya.   

Di luar negeri isu pernikahan ramah lingkungan menjadi wacana yang mengkhawatirkan. The Guardian pada Mei lalu mengungkapkan rata-rata pernikahan di Amerika Serikat menghabiskan sekira 60 metrik ton CO2. Hal ini sama dengan 71 penerbangan pulang pergi dari New York ke Los Angles.  Untuk mengatasi dampak itu diperlukan 60 juta pohon. 

Jadi kalau ada dua juta pernikahan pada 2022, bisa dibayangkan apa dampak lingkungannya. Kate Wrat dan Midfulness Wed mengatakan elemen pesta pernikahan yang beirmbas pada emisi karbon adalah jumlah tamu yang tinggi, sisa makanan dan pilihan pada pakaian serta dekorasi.

Praktisi pernikahan berkelanjutan di Inggris Michelle Miles menyarankan para pasangan menggunakan bunga lokal hidup untuk dekorasi, memilih makanan produk lokal dan bukan impor, kalau perlu menyewa tanaman pot. 

Dia juga mengingatkan agar penggunaan daging sapi untuk makan pesta dihindarkan dan lebih makanan hijau atau vegan.

Irvan Sjafari

Sumber Lain:

https://www.theguardian.com/wellness/article/2024/may/02/sustainable-eco-friendly-wedding

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun