Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Formal untuk Mindset, Pendidikan Nonformal untuk Lifeskill

16 Juli 2024   09:56 Diperbarui: 16 Juli 2024   10:02 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pengajaran di Yayasan Alang-alang-Foto: https://yayasanalangalang.or.id/

Di Indonesia sendiri kita melihat Muncul Banyak Technopreneurship, cukup berhasil mereka lahir sebagai startup yang termasuk Unicorn (Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, Ovo, Buka Lapak, J&T Express  dan sebagainya.

"Namun di balik keberhasilan itu, juga ada wirausaha yang bukan lulusan pendidikan formal, namun mereka juga sukses," ungkap Arief.

 

Pendidikan Nonformal  Jadi Pelengkap

Ketua Yayasan Alang-alang  Karina Maharani  mengatakan pendidikan formal sekarang tidak cukup. Pendidikan formal fokus ke akademik.

"Sementara anak didik juga memerlukan life skill untuk kehidupan sehari-hari, nah  pendidikan non formal melengkapi hal ini," ujar Karina ketika saya hubungi  13 Juli 2024.

Pendidikan mendirikan harapan.  Pendidikan di Rumah KAIT secara keseluruhan mengambil jalur Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Di daerah tempat Yayasan yang menaungi Sekolah Cerdas Gemilang  berbasis di Ciawi ini mempunyai tantangan, yang salah satunya  banyak anak putus sekolah.

"Pendikan nonformal  harapan  bagi anak-anak putus sekolah. Kami kini mempunyai 24 anak tingkat PAUD/TK hingga jenjang SD 17 anak," ungkap Karina.

Meskipun pendidikan non formal, kenyataannya tiga lulusan SD yang dikelola Yayasan ini mampu lulus ujian kesetaraan, bahkan dua di antaranya masuk sekolah formal dan satu non formal yang ada di bawah Yayasan Alang-alang.

Pendidikan nonformal memberikan kelebihan, yaitu memberikan life skill, yaitu bagaimana merawat diri, bagaimana merawat lingkungan, memasak, mencuci piring, membersihkan, ahkan bagaimana juga mengatur uang agar tidak habis sia-sia  dan  memberikan pendidikan sesuai minat mereka, serta memberikan pembentukan karakter.

Sementara pakar kebijakan pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menyebut banyak orang yang salah persepsi  sekolah (formal) dianggap satu-satunya lembaga pendidikan.  Padahal tiga pilar pendidikan, yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal jadi satu kesatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun