Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wina Rezky Agustina, Seni Tradisional Harus Beradaptasi dengan Zaman

7 Juli 2024   10:42 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa pendapat Wina tentang perkembangan seni budaya Sunda saat ini? 

Saya kira sudah baik. Tinggal kita dorong saja agar terus bisa lebih baik dan semakin baik. Kita juga telah memiliki regulasi yang mendorong bagi pemajuan kebudayaan. Semoga kedepan bisa lebih sinergis dengan sokongan anggaran yang lebih memadai. Sehingga setiap karya anak bangsa bisa tumbuh dan menumbuhkan.

Apa memang hibrida adalah keniscayaan?

Hibrida tidak selalu harus menjadi keniscayaan. Pentas tradisi juga butuh panggung  yang memadai. Modernitas tidak harus selalu berlawanan dengan sumbernya. Kadang harus sejajar, berkolaborasi atau saling melengkapi. Terlebih dalam berkesenian dan berkebudayaan. Kekakuan hanya akan menuntun pada kebosanan hingga perlawanan.

Dunia seni itu fleksibel. Seni itu merdeka. Ia juga akan menuntut kita pada universalitas bahkan spiritualitasnya sendiri. Akan sangat baik kalau memang ada yang namanya Sunda Pop. Seni tak mungkin bisa meninggalkan populismenya juga kedaulatannya sendiri. Ia akan mengalir seiring dengan naluri akal budi para penikmatnya. Semoga tak sekedar ikut-ikutan.

 

Bagaimana cara mempertahankan seni budaya Sunda menurut Wina? Apa peran pemerintah daerah?

 Banyak cara untuk mempertahankan seni budaya sunda atau budaya-budaya lainnya agar tetap lestari. Diantaranya melalui keberpihakan negara. Sebab tanpa adanya campur tangan negara biasanya seni budaya tradisi itu bisa hilang seiring waktu. Dianggap kolot bahkan kumuh sehingga layak dijauhi. Di sinilah peran kita, mendorong pemerintah agar selalu jangan lupa berpihak.

 Bagaimana juga peran perguruan tinggi seperti  Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur?

Selaku salah satu  Dosen di Universitas Suryakancana Cianjur tentu saja ini juga menjadi faktor pendorong bagi usaha-usaha pemajuan kebudayaan di daerah. Melalui jargon kampus merdeka,  seni akan lebih bernilai karena akan dilengkapi dengan makna akademik dan diksi intelektual. Termasuk pengembangan wacana dan diskursus budaya. Bukan semata hiburan.

Universitas Suryakancana Cianjur,  Alhamdulillah ikut mendukung langkah besar ini. Kita selalu optimis, ke depan Cianjur akan menjadi barometer pemajuan seni budaya berbasis kampus.

Irvan Sjafari

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun