"Masyarakat Banjaramasin biasa menggunakan tas purun untuk berbagai keperluan. Begitu juga dengan masyarakat di daerah lain," ujar alumni Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran ini kepada saya.
Menurut perempuan kelahiran 19 Januari 1997 ini dengan memanfaatkan barang yang kita punya tidak perlu keluar biaya. Apalagi seharusnya setiap orang punya kantong guna ulang, ada yang didapat sebagai hadiah webinar, ada yang sengaja membelinya. Soalnya mengubah gaya hidup saja dan meninggalkan produk serba instan dan serba mudah Â
Saat ini 114 pemerintah daerah di Indonesia mempunyai  regulasi pelarangan atau pengurangan plastik sekali pakai.  Pemerintah Kota Bandung mempunyai regulasi pengurangan secara berkala,  sementara  di Jakarta pelarangan total menggunakan plastik sekali pakai di pasar perbelanjaan modern hingga pasar tradisional.
"Kesulitan menjalankan regulais itu terletak pada monitor dan evaluasi berkaitan dengan anggaran pengelolaan dan pembatasan kantong plastik. Ini yang akan kami dorong agar da kenaikan anggaran di sektor sampah. Â Saat ini anggaran sektor sampah sedikit," ucap Sarah.
Dia mengapresiasi target Kementerian LHK agar pada 2030 tidak ada penggunaan kantong plastik. Â Hal itu realistis karena memang butuh waktu persiapan untuk subyek hukum.
Pada 3 Juli ini dunia merayakan Hari Bebas Kantong Plastik Intenasional. Pemrakarsanya adalah Rezero, salah stau organisasi anggota Zero Waste Eropa (ZWE) pada 3 Juli 2008. Awalnya perayaan ini di Catalonia, namun akhirnya meluas ke seluruh Eropa dan dunia.
ZWE dengan gigih meminta pemerintah banyak negara mengadopsi kebijakan mengurnagi konsumsi plastik sekali pakai. Apa yang digaungkan pada 2008 memperlihatkan relevansinya saat ini bahwa sampah plastik adalah salah satu ancaman lingkungan  bagi dunia (Bagian satu dari dua tulisan).
Irvan Sjafari
Sumber Lain: