Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis Bagian Kelima

23 Juni 2024   12:04 Diperbarui: 23 Juni 2024   12:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jalan Sultan Agung, Bandung 15.30

Sejak duduk di bangku SD, Sabrina sudah mengenal sepeda motor. Like mother like daughter. Ketika duduk di bangku SMP kelas I sudah ikut balap liar. Pada usia 16 tahun bakatnya ditemukan sesepuh balap motor Bandung dan jadilah dia pembalap andal.

Aku menyebutnya sebagai "Sabrina Sang Pemberani".  Entah dia laki-laki yang terperangkap di tubuh perempuan. Tapi penampilannya tidak terlalu tomboi.  Dia  tinggal di Kiara Condong.  Tempat aku bertemu pertama kali dengan "R".

"Saya ikut kejuraan pertama  TPM Seri III pada 2012," katanya.  Lalu dia meraih prestasi Juara ketiga di Sentul dan diikuti prestasi lain, seperti Juara 4 di Brigif dan 2 di Klaten. Sabrina tahan segala medan termasuk tidak gentar terhadap hujan. Harap dicatat balap ini tidak dipisahkan gender. Jadi Sabrina bertanding dengan laki-laki.

Dia memakai jins belel  ketika menemuiku.  Aku kira memang mau balap apa saja ikut standar. Sabrina menjdi brand ambassador Racing Line.  Wawancara di sebuah toko milik  Martin Hidayat, jadi tempat nongkrong  penggemar drag racing.


"Kami seperti keluarga,"kata pemegang iPhone 5 ini.  Wawawancara dengan Sabrina untuk keperluan  Tabloid Ponsel. Anak ini juga penggemar Naughty Boy dengan single lagunya La..La..La..La...La.

"Lirik lagunya enak dan punya pesan agar tidak mendjudge orang lain dari penampilan luar," ucapnya. Walaupun tubuhnya mungil, matanya setajam Elang.

Dia sebenarnya menantangku wawancara di Punclut kemarin malam.  Dia bahkan akan memakai sepeda motornya dan mungkin bisa memperlihatkan keterampilannya.  Tapi aku terlalu lelah karena baru tiba di Bandung pukul tiga sore menumpang mobil adikku.

Telat makan agar tepat waktu  dari Ujungberung ke Sultan Agung. Padahal aku penderita darah rendah. Untungnya makan pagi cukup.  Aku menelusuri Jalan  Sultan Agung yang jadi sentra clothing.  Akhirnya tiba di BPIP  untuk makan paket nasi di McDonald seharga Rp30 ribuan.

"Assalamulaikum?" Tiba-tiba "R"  menegurku sambil membawa burger dan coca cola.  Dia duduk berhadapan denganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun