Pada 2024 ini, bersama The Groove, Tiara  mengikuti acara  winter concert, fame station reunion, bandung digi fest dan sebagainya.  Tiara mengaku walau genre musiknya berbeda dengan proyek solonya,  ia bisa menikmati  kebersamaan dengan band itu.
Putri dari Erland Effendy ini mengaku Sang Ayah memberikan pengaruh pada  karir bermusiknya. Dia menjadi kenal banyak orang. Namun itu juga memberikan alumni Jurusan Humas  Fikom Unpad ini tanggungjawab  untuk nama baik.  Tiara juga memberikan apresiasi pada musik 1980-an.
Bekal pendidikan dari bangku kuliah menurut pengakuan Tiara ini memberikannya kemampuan  membuat press kit sendiri, public speaking hingga bersosialisasi di depan umum.  Baca:  Koridor  Doa Tiara Terkabul
Seperti halnya sejumlah penyanyi dari Bandung seperti Yura Yunita, saya mengamati Tiara Putri Effendy sejak awal kemunculan di blantika musik Indonesia mulai dari drama musical Lutung Kasarung pada 2011 hingga beberapa kolaborasi dengan Sasadana, Jendela Ide, main perkusi di Java Jazz  pada 2005, 2006 dan 2007 hingga tampil bersama The Groove di event Jazz itu pada 2023.  Aku pernah menulis di Kompasiana.  Baca: Catatan Musik 2019 (2) Debutan Bernama Tiara Putri Effendy
Melihat penampilannya yang cukup produktif selama 2022 hingga 2024, baik solo maupun kolaborasi, Tiara menunjukkan progresivitas yang cukup baik. Â Untuk mencari opini kedua, saya berdiskusi dengan Rianto, kawan sesama jurnalis yang juga pernah bermain band di Bandung.Â
Dia bilang Tiara cocok di genre pop  dan mengingatkannya pada Agnes Monica pada awal kemunculannya, juga Rossa. Namun dia harus menunjukkan timbre suaranya yang lebih khas yang membuatnya pendengar lagu dengan cepat mengenali bahwa itu Tiara Putri Effendy.
Tetapi secara pribadi Selamat untuk Tiara atas single "Jangan Dipaksa". Sampai saat ini anjeun termasuk salah satu penyanyi favorit aku.
Irvan Sjafari