Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Tiara Putri Effendy, (Setelah) "Jika Kulupa", "Mencoba Pergi", dan "Jangan Dipaksa"

12 Juni 2024   23:48 Diperbarui: 12 Juni 2024   23:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiara Putri Effendy-Foto: Koleksi Tiara Putri Effendy

Setelah mengeluarkan  tiga single berturut-turut, yaitu  "Sama Rata", "Jika Bisa  Kulupa", "Mencoba Pergi"  pada 2023, maka pada 7 Juni 2024 ini   Tiara Putri Effendy  kembali merilis single-nya bertajuk "Jangan Dipaksa".  

Kalau saya mendengarkannya "Jangan Dipaksa" sama mellow-nya dengan lagu "Jika Bisa Kulupa" dan "Sama Rata".  Ketiganya bertema permasalahan cinta yang tidak lagi harmonis dan Tiara mampu membawakannya  dengan  feel yang menyentuh.

Hanya saja saya memberi catatan  "Jangan Dipaksa"  terdengar lebih menyayat, sama dengan  single pertama, Tiara bertajuk "Wahai Tuan".

Tiara memulai lagu ini pada bait pertama dengan berlahan, terutama dari lirik Perlahan Sakit yang kau berikan hingga bila memang tak cinta katakan.  Begitu juga pada bait  kedua dan ketiga tempo lambat seolah ingin mengungkapkan perasaan, baru pada bait keempat suara Tiara tinggi seolah menyuarakan bahwa jeritan hatinya tak tertahankan.

Bagaimana kata Tiara sendiri, terhadap lagu ini? "Alhamdulillah sesuai dengan ekspektasi. Materi lagunya aku suka banget. Eksekusi aransemen musiknya pun sesuai dengan  aku mau," ujar Tiara melalui Whatsapp,  12 Juni 2024.

Namun menurut Tiara, sebetulnya "Jangan Dipaksa" sudah ditulis lebih dulu oleh Bembong Gerry dan Jaz Hayat.  Lagu itu awalnya sebetulnya untuk penyanyi lain, tetapi ternyata berjodohnya dengan Tiara.

"Jadi tidak sengaja topiknya serupa. Tetapi mudah-mudahan bisa menjadi teman untuk pendengar yang bisa relate," kata perempuan kelahiran 1994 ini.  

Single lainnya adalah "Memudar" yang merupakan single ketga  setelah "Wahai Tuhan" dan "Merona Merah",  yang merupakan lagu yang energik dan menghibur. 

Semua  single yang dibawakan terasa  sangat bernuansa perempuan dan agaknya sulit untuk dibawakan versi laki-lakinya, seperti lagu yang dinyanyikan penyanyi pop perempuan, seperti lagu "Tutur Batin" dari Yura Yunita.  Namun yang menarik bagi saya  lagu "Wahai Tuan" dan "Jangan Dipaksa"  menunjukkan ketegaran perempuan menghadapi sikap laki-lakinya. Tiara berhasil menunjukkan dia membawakan suara perempuan  yang tegar.

Ke depan Tiara berencana ingin punya album sendiri dan ingin banyak manggung secara solo, serta ingin ikut event-event jazz.  Selain solo karir Tiara juga menjadi vokalis The Groove yang sudah berjalan bebeapa tahun ini.  

Tiara Putri Effendy bersama The Groove-Foto: https://voi.id/musik/284759/gaet-tiara-effendy-dan-dira-the-groove-buka-ep-sejiwa-dengan-2-single-baru
Tiara Putri Effendy bersama The Groove-Foto: https://voi.id/musik/284759/gaet-tiara-effendy-dan-dira-the-groove-buka-ep-sejiwa-dengan-2-single-baru

Pada 2024 ini, bersama The Groove, Tiara  mengikuti acara  winter concert, fame station reunion, bandung digi fest dan sebagainya.  Tiara mengaku walau genre musiknya berbeda dengan proyek solonya,  ia bisa menikmati  kebersamaan dengan band itu.

Putri dari Erland Effendy ini mengaku Sang Ayah memberikan pengaruh pada  karir bermusiknya. Dia menjadi kenal banyak orang. Namun itu juga memberikan alumni Jurusan Humas  Fikom Unpad ini tanggungjawab  untuk nama baik.   Tiara juga memberikan apresiasi pada musik 1980-an.

Bekal pendidikan dari bangku kuliah menurut pengakuan Tiara ini memberikannya kemampuan  membuat press kit sendiri, public speaking hingga bersosialisasi di depan umum.  Baca:  Koridor  Doa Tiara Terkabul

 

Seperti halnya sejumlah penyanyi dari Bandung seperti Yura Yunita, saya mengamati Tiara Putri Effendy sejak awal kemunculan di blantika musik Indonesia mulai dari drama musical Lutung Kasarung pada 2011 hingga beberapa kolaborasi dengan Sasadana, Jendela Ide, main perkusi di Java Jazz  pada 2005, 2006 dan 2007 hingga tampil bersama The Groove di event Jazz itu pada 2023.  Aku pernah menulis di Kompasiana.  Baca: Catatan Musik 2019 (2) Debutan Bernama Tiara Putri Effendy

 

Melihat penampilannya yang cukup produktif selama 2022 hingga 2024, baik solo maupun kolaborasi, Tiara menunjukkan progresivitas yang cukup baik.  Untuk mencari opini kedua, saya berdiskusi dengan Rianto, kawan sesama jurnalis yang juga pernah bermain band di Bandung. 

Dia bilang Tiara cocok di genre pop  dan mengingatkannya pada Agnes Monica pada awal kemunculannya, juga Rossa. Namun dia harus menunjukkan timbre suaranya yang lebih khas yang membuatnya pendengar lagu dengan cepat mengenali bahwa itu Tiara Putri Effendy.

Tetapi secara pribadi Selamat untuk Tiara atas single "Jangan Dipaksa". Sampai saat ini anjeun termasuk salah satu penyanyi favorit aku.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun