Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dokumentasi Pribadi: Review Sang Pencerah dan Fakta Sejarah Muhammadiyah

8 April 2024   23:09 Diperbarui: 8 April 2024   23:11 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Pencerah  saya tonton Pada 12 September 2010 di sebuah bioskop di wilayah Depok.  Saya mencatat ulasan yang cukup panjang di diary saya.  Untuk Kompasiana, saya memulai mencicil satu demi satu tulisan yang tadi jadi catatan pribadi menjadi catatan untuk publik, di antarnya ulasan tentang Sang Pencerah.  Berikut ulasannya.

Sang Pencerah: Review

"Kyai Agama itu apa?" tanya seorang murid Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Kyai itu tidak menjawab. Dia hanya memainkan biolanya. Kelima muridnya mulanya terheran-heran. Namun akhirnya menikmati permainan musik itu dengan beragam ekspresi.

"Apa yang kalian rasakan?" tanya Kyai Haji Achmad Dahlan.

"Indah!"  cetus salah seorang muridnya.

"Begitulah agama itu indah dan membawa kedamaian," ucap Dahlan.

Lalu ia meminta  salah seorang murid memainkan biola. Hasilnya murid memainkan musiknya tidak enak terdengar di telinga.

"Demikian juga agama dijalankan dengan cara yang salah membuat Islam ditertawakan," kata Dahlan.

Salah satu scene yang menurut saya menarik dari film Sang Pencerah.  Begitu juga dengan scene ketika Dahlan membeirkan khutbah Jumat yang mengkritik kultus individu  terhadap kyai, serta memberikan sesaji yang dianggap sudah menyimpang dari Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun