Hingga bisa dipastikan Pramuka maupun PMR di sekolah kemungkinan baru marak sejak 1970-an dan 1990-an memasuki kejayaannya.Â
Pencinta Alam sudah ada di sekolah setidaknya pada awal 1980-an. Menurut Rifky Alfian mantan aktivis pencinta alam di SMAN 28, pelopor pencinta alam di sekolah itu  anak Pramuka.
"Mereka membuat break down dari salah satu materi Pramuka yaitu kegiatan alam bebas, palang merah pun juga break down dari Pramuka," ujar Rifky.
Hanya saja pencinta alam itu sifatnya independen tidak ada organisasi yang menghimpun pencinta alam hingga tingkat dunia.
Kepala Divisi Lingkungan Wanadri Feby Nugraha ketika saya hubungi mengatakan pecinta alam dan PMR serta pramuka pada dasarnya sama-sama kepanduan.
Intinya nya adalah pembangunan dan pengembangan karakter generasi muda melalui kegiatan alam terbuka dan memiliki nilai nilai luhur yang menjadi pegangan seperti janji pandu, Trisatya, Dasa darma dan yang tentunyans elaras dengan pancasila .
"Inti pembangunan dan pengembangan karakter ini dilakukan melalui kegiatan berkemah, PBB, Â mencari jejak, Â survival, navigasi darat, peenyusuran sungai, panjat tebing dan sebagainya," tutur Feby, 4 April 2024 melalui WA.
Tetapi Feby berpendapat  pramuka memang menjadi dasar yang harus dimiliki oleh segenap anak anak. Hal itu  karena nilai nilai yang dimilikinya sangat positif sehingga kemudian pemerintah mewajibkan  Pramuka tersebut.  Namun sekarang oleh mendiknas tidak diwajibkan lagi.
Masukan untuk Pramuka
Saya menduga bagi kalangan yang ingin Pramuka tetap wajib karena khawatir kegiatan yang dinilai positif ini akan punah. Memang faktanya pernah ada. Bahkan bukan Pramuka saja, tetapi PMR. Itu terjadi  pada 1990-an sejumlah gugus depan dan organisasi PMR  di Jakarta tidak lagi eksis di SMA-SMA.